Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Soekarnoputri Soroti Ketakutan Masyarakat untuk Berbicara Kebenaran

Kompas.com - 07/06/2025, 23:30 WIB
Tim Kompas.com,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan keprihatinannya mengenai kemudahan masyarakat dipanggil oleh pihak kepolisian hanya karena mengungkapkan pendapat atau kebenaran.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sambutannya pada pameran foto yang diadakan oleh kakaknya, Guntur Soekarnoputra, bertajuk "Pameran Foto Gelegar Foto Nusantara 2025:Potret Sejarah dan Kehidupan", di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).

"Saya memiliki cara bicara yang lebih terbuka dibandingkan kakak saya. Ini adalah kenyataan yang dihadapi bangsa kita. Ketika saya bertanya kepada seseorang mengapa mereka tidak berani bersuara, mereka menjawab bahwa saat ini sangat mudah untuk dipanggil polisi," kata Megawati.

Baca juga: Momen Akrab Gibran dan Megawati di Hari Lahir Pancasila, Saling Sapa hingga Bercanda

Ia menambahkan bahwa ketakutan tersebut membuat banyak orang enggan menyampaikan kebenaran.

Menurut Megawati, seharusnya tidak ada yang perlu ditakuti ketika berbicara tentang kebenaran.

Lebih lanjut, Megawati menyoroti bahwa banyak orang merasa takut untuk berbicara, terutama jika mereka berasal dari kalangan masyarakat kecil.

"Ketika saya bertanya, 'Mengapa kamu takut?' mereka menjawab, 'Karena nanti bisa dipanggil polisi, bahkan bisa ditangkap.' Namun, mereka seharusnya bisa mengatakan bahwa mereka tidak bersalah," ujarnya.

Baca juga: Dasco Tegaskan Tak Ada Pembahasan PDIP Gabung Kabinet Prabowo Saat Temui Megawati

Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga mempertanyakan seberapa terhormatnya posisi polisi sehingga masyarakat harus merasa takut untuk menyampaikan kebenaran.

"Siapa sebenarnya polisi ini? Apakah mereka lebih terhormat dari warga negara di republik ini? Tidak, tidak, tidak," ungkapnya.

Megawati kemudian menegaskan bahwa sebagai mantan presiden, dia adalah yang memisahkan kekuasaan antara polisi dan TNI.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak takut untuk berbicara mengenai kebenaran.

"Saya merasa bingung dengan posisi polisi saat ini. Saya adalah orang yang memisahkan kekuasaan tersebut. Jika tidak ada pemisahan, mungkin kita tidak akan memiliki polisi seperti sekarang ini," jelasnya.

Ia juga menyatakan bahwa ia siap jika harus dipanggil oleh polisi karena menyuarakan kebenaran.

"Jika ada yang menganggap saya provokator dan ingin memanggil saya, silakan saja," tegas Megawati.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati Sebut Banyak yang Diam: Sekarang Gampang Banget Dipanggil Polisi", 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Daftar KA Go Show Tarsus dari Jogja per 1 Juni 2025, Tiket Mulai dari Rp 45 Ribu
Daftar KA Go Show Tarsus dari Jogja per 1 Juni 2025, Tiket Mulai dari Rp 45 Ribu
Jawa Tengah
Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel PT ASP, KLH Lakukan Penyegelan
Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel PT ASP, KLH Lakukan Penyegelan
Sulawesi Selatan
Pajak Kita untuk Sepak Bola: Anggaran Fantastis Pemerintah Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Pajak Kita untuk Sepak Bola: Anggaran Fantastis Pemerintah Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Jawa Barat
9 Juni 2025 Libur atau Tidak? Cek Ketentuan di SKB 3 Menteri
9 Juni 2025 Libur atau Tidak? Cek Ketentuan di SKB 3 Menteri
Sulawesi Selatan
Rekrutmen 24.000 Tamtama Dikritik, Al Araf: TNI Bukan untuk Urus Pertanian
Rekrutmen 24.000 Tamtama Dikritik, Al Araf: TNI Bukan untuk Urus Pertanian
Sumatera Utara
 Bobotoh Meninggal Usai Jatuh dari Flyover Saat Konvoi Persib Juara, Sempat Koma 14 Hari
Bobotoh Meninggal Usai Jatuh dari Flyover Saat Konvoi Persib Juara, Sempat Koma 14 Hari
Jawa Barat
Fadli Zon Targetkan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung dalam Dua Bulan
Fadli Zon Targetkan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung dalam Dua Bulan
Jawa Timur
Tambang PT GAG Nikel di Hutan Lindung Raja Ampat Legal, Menteri LH: Dapat Pengecualian UU
Tambang PT GAG Nikel di Hutan Lindung Raja Ampat Legal, Menteri LH: Dapat Pengecualian UU
Sulawesi Selatan
Hanura Siapkan Tim Hukum, Ketua DPD Jateng Tersangka Kasus Karaoke Streptis dan Prostitusi
Hanura Siapkan Tim Hukum, Ketua DPD Jateng Tersangka Kasus Karaoke Streptis dan Prostitusi
Jawa Tengah
BSU 2025 Cair Juni, Cek Nama Anda Sekarang Lewat Situs Resmi BPJS Ketenagakerjaan
BSU 2025 Cair Juni, Cek Nama Anda Sekarang Lewat Situs Resmi BPJS Ketenagakerjaan
Jawa Tengah
Pelaku Penganiayaan Pelajar di Rejang Lebong Hanya Divonis Bersihkan Masjid, Korban Lumpuh
Pelaku Penganiayaan Pelajar di Rejang Lebong Hanya Divonis Bersihkan Masjid, Korban Lumpuh
Sumatera Utara
Danantara Lirik Investasi di GoTo, Merger dengan Grab Semakin Nyata?
Danantara Lirik Investasi di GoTo, Merger dengan Grab Semakin Nyata?
Jawa Barat
Jelang Laga Jepang Vs Indonesia, Skuad Garuda Pernah Bungkam Samurai Biru 53 Tahun Lalu
Jelang Laga Jepang Vs Indonesia, Skuad Garuda Pernah Bungkam Samurai Biru 53 Tahun Lalu
Sulawesi Selatan
Waspada Hipertensi saat Idul Adha, Ini 5 Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi
Waspada Hipertensi saat Idul Adha, Ini 5 Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi
Jawa Timur
9 Juni 2025 Libur Apa? Cek Ketentuan Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama di SKB 3 Menteri
9 Juni 2025 Libur Apa? Cek Ketentuan Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama di SKB 3 Menteri
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau