Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Warga Antar Anak Sakit Pakai Odong-odong karena Tak Dipinjami Mobil Desa

Kompas.com - 14/10/2025, 21:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Video seorang pria yang marah di depan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung, viral di media sosial.

Pria itu bernama Sangara (65), warga Desa Solokanjeruk, Kecamatan Solokanjeruk, yang mengaku terpaksa mengantar anaknya ke rumah sakit menggunakan odong-odong karena tidak mendapat pinjaman mobil desa.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (12/10/2025) malam. Saat itu, anak Sangara mendadak sakit dengan gejala pusing, mual, dan sakit perut parah. Sangara pun berinisiatif datang ke kantor desa untuk meminta bantuan mobil ambulans.

Namun, ia kecewa setelah mendengar penjelasan petugas yang menyebut mobil desa hanya diperuntukkan bagi kegiatan ibu-ibu.

“Saya marah itu karena saya datang ke desa untuk minta tolong mengantarkan anak saya menggunakan mobil ambulans desa. Saya lihat mobil itu ada. Tapi kata orang desa, mobil itu khusus untuk ibu-ibu,” ujar Sangara kepada Tribun Jabar, Selasa (14/10/2025).

Merasa tidak dilayani, Sangara akhirnya meminjam kendaraan odong-odong milik bosnya untuk membawa anaknya ke rumah sakit.

Baca juga: Heboh Pasien Diantar Mobil Odong-Odong ke Rumah Sakit, Camat Solokanjeruk Bandung Angkat Bicara

“Saya emosi waktu itu (di Kantor Desa Solokanjeruk), ngomong kasar dan langsung pergi menyalakan motor untuk mengambil odong-odong. Saya langsung bawa anak saya pakai selimut tiga rangkap dan dua bantal karena naik odong-odong terbuka, takut anak saya masuk angin,” katanya.

Sesampainya di RSUD Majalaya, Sangara merekam video berisi kemarahannya kepada pihak desa. Video itulah yang kemudian tersebar luas dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.

“Makanya saya viralkan di sana. Saya mau tidak emosi gimana, anak saya itu mengabdi ke negara mendidik anak pramuka dari SD, SMP, dan SMA, tapi tidak ada yang bantu dari desa,” ujar Sangara.

Ia menilai, dalam keadaan darurat, seharusnya mobil desa bisa digunakan untuk kepentingan kemanusiaan.

“Memang itu mobil pelayanan. Tapi kalau dipakai darurat, entah itu mobil pelayanan, ambulans, mobil yang dipakai lurah sekalipun, harusnya bisa digunakan,” ucapnya.

Penjelasan Pihak Desa

Pemerintah Desa Solokanjeruk telah memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut. Sekretaris Desa (Sekdes) Solokanjeruk, Ilan Darwulan, menyampaikan permohonan maaf sekaligus meluruskan bahwa kejadian itu berlangsung saat kondisi desa sepi karena bertepatan dengan hari libur.

Baca juga: Viral! Sopir Odong-odong Kena Parkir Rp 30.000 di Alun-alun Tegal, Tak Diberi Karcis

“Jadi bukannya tidak mau melayani atau tidak memberikan mobil juga. Cuma mungkin satu waktu itu kan hari libur, Minggu. Pas kebetulan juga waktu salat Magrib,” kata Ilan.

Menurut Ilan, saat kejadian hanya ada satu petugas kebersihan yang berjaga di kantor desa, sehingga tidak ada pegawai yang bisa mengoperasikan kendaraan.

“Jadi bukan tidak boleh dipakai. Waktu itu memang hari libur, kebetulan yang ada cuma pesapon. Tapi kalau setelah Magrib saya ke sini lagi, pasti tidak akan terjadi masalah seperti itu,” ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau