Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bus Peziarah Tersesat di Hutan Gembong Gara-gara Google Maps, Penumpang Sempat Panik

Kompas.com - 30/10/2025, 08:31 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Rombongan peziarah asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang hendak menuju Makam Sunan Muria pada Rabu (29/10/2025) dini hari berakhir dengan kejadian tak terduga.

Bus yang mereka tumpangi tersesat di tengah hutan kawasan Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, setelah sopir mengikuti petunjuk Google Maps.

Bus tersebut terperosok di jalur sempit dan licin sekitar pukul 02.00 WIB, menyebabkan kepanikan di antara para penumpang.

Meski demikian, seluruh penumpang berhasil menyelamatkan diri tanpa luka-luka.

Baca juga: Kronologi Pemotor di Bekasi Nyelonong Masuk Tol Usai Ikuti Google Maps

Kronologi Bus Peziarah Tersesat di Hutan

Bus berpelat nomor AE 7621 UKI itu dikemudikan oleh Kartin (50), warga Desa Sumberbening, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.

Saat kejadian, bus mengangkut 35 penumpang yang berangkat dari Ngawi pada Selasa (28/10/2025) sore menuju Makam Mbah Saridin di Kayen, Pati.

Setelah dari Kayen, mereka melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Muria.

Baca juga: BMW Terjun Bebas dari Tol Krian-Gresik gara-gara Ikuti Google Maps

Namun, di tengah perjalanan, sopir mengaku kebingungan arah hingga akhirnya mengandalkan panduan dari Google Maps.

Menurut pengakuan Kartin, jalur yang ditunjukkan aplikasi peta itu justru membawa bus ke jalan desa yang menanjak curam dan licin.

Ketika mencoba menanjak di kawasan Plukaran, bus kehilangan tenaga dan mundur hingga akhirnya terperosok.

Seluruh penumpang sempat panik, namun tidak ada yang mengalami luka.

Polisi Sebut Jalan Tak Layak untuk Bus Besar

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Gembong AKP Lilik Supardi membenarkan kejadian tersebut.

"Setelah dicek, ternyata rombongan peziarah asal Ngawi yang hendak menuju Muria," kata Lilik.

Ia menjelaskan, medan di kawasan itu memang tidak layak dilalui kendaraan besar.

"Jalannya sempit, menanjak, dan di beberapa titik permukaannya licin karena hujan," ujarnya.
"Untuk kendaraan kecil masih bisa lewat, tapi bus ukuran besar jelas berisiko," imbuhnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau