Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Dukung Penulisan Ulang Sejarah Nasional, Al Muzzammil: Harus Obyektif dan Faktual

Kompas.com - 08/06/2025, 06:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf menyatakan dukungan terhadap wacana penulisan ulang sejarah nasional yang disampaikan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Menurutnya, pembaruan sejarah merupakan hal yang wajar selama dilakukan secara obyektif, proporsional, dan faktual.

Hal ini disampaikan Muzzammil usai menghadiri kegiatan pemotongan hewan kurban di Kantor Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (7/6/2025).

"Kita berharap tentu penulisan sejarah dari waktu ke waktu, semangat obyektivitas, proporsional, mencakup semua aspek, semua daerah, semua tokoh kita hargai dan tentu harus faktual ya," ujar Muzzammil kepada awak media.

Fadli Zon Dianggap Memiliki Kapasitas

Muzzammil menilai, latar belakang akademik dan posisi Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan memberikan landasan kuat untuk memimpin proses penulisan ulang sejarah nasional.

“Pak Fadli Zon jurusan sastra di UI, saya di politik. Jadi, kalau beliau berpikir tentang penulisan sejarah, apalagi beliau juga Menteri Kebudayaan kita, tentu dengan pertimbangan yang matang, semua pakar akan dilibatkan, semua pihak bisa berkontribusi," kata anggota DPR empat periode tersebut.

Pernyataan ini merupakan respons terhadap wacana yang dilontarkan Fadli Zon terkait perlunya penulisan ulang sejarah nasional dengan tone atau nuansa yang lebih positif guna memperkuat persatuan bangsa.

Wacana tersebut sempat menimbulkan perdebatan publik mengenai potensi bias dalam narasi sejarah.

Sejarah sebagai Instrumen Persatuan

Sebelumnya, Fadli Zon menyatakan bahwa sejarah Indonesia perlu ditulis ulang dengan sudut pandang yang lebih konstruktif, bukan sekadar menonjolkan sisi kelam atau kesalahan masa lalu.

"Jadi, kita tentu tone-nya itu adalah dalam sejarah untuk mempersatukan kebenaran bangsa. Untuk apa kita menulis sejarah untuk memecah-belah bangsa,” ujar Fadli saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025).

Ia menekankan bahwa penulisan ulang sejarah nasional harus menonjolkan pencapaian dan prestasi bangsa dari masa ke masa. Dengan demikian, sejarah tidak dijadikan sebagai sarana untuk menyalahkan atau membongkar kesalahan masa lampau.

“Tonekita adalah toneyang lebih positif karena kalau mau mencari-cari kesalahan, mudah; pasti ada saja kesalahan dari setiap zaman, setiap masa,” kata Fadli Zon saat ditemui di Cibubur, Jawa Barat, Minggu (1/6/2025).

Menurut Fadli, pendekatan Indonesia sentris akan menjadi dasar dalam pembaruan buku sejarah. Tujuannya adalah untuk menghapus bias-bias kolonial, menyatukan bangsa Indonesia, dan membuat sejarah lebih relevan bagi generasi muda.

"Kalau mau mencari-cari kesalahan atau mencari-cari hal yang negatif, ya, saya kira itu selalu ada. Jadi, yang kita inginkantone-nya dari sejarah kita itu adalahtoneyang positif, dari era Bung Karno sampai era Presiden Jokowi dan seterusnya,” ucapnya.

Penulisan Sejarah Libatkan Banyak Ahli

Untuk menjamin kredibilitas proses tersebut, Fadli menyebut tim penulisan ulang sejarah nasional akan melibatkan ratusan ahli. Total terdapat 113 penulis, 20 editor jilid, dan tiga editor umum, termasuk sejumlah sejarawan.

Menanggapi hal itu, Al Muzzammil Yusuf menyambut baik langkah tersebut dan berharap proses penulisan ulang tidak keluar dari koridor ilmiah.

“Kita dukung penulisan sejarah. Setiap bangsa memang sering, biasa untuk di-update, disempurnakan. Kita dukung, tidak ada masalah, sejauh obyektivitas, keterlibatan semua pihak, saya kira Pak Fadli Zon akan memperhatikan itu," tegasnya.

SUMBER: KOMPAS. com (Penulis: Nicholas Ryan Aditya | Editor: Novianti Setuningsih), Antaranews

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Daftar KA Go Show Tarsus dari Jogja per 1 Juni 2025, Tiket Mulai dari Rp 45 Ribu
Daftar KA Go Show Tarsus dari Jogja per 1 Juni 2025, Tiket Mulai dari Rp 45 Ribu
Jawa Tengah
Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel PT ASP, KLH Lakukan Penyegelan
Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel PT ASP, KLH Lakukan Penyegelan
Sulawesi Selatan
Pajak Kita untuk Sepak Bola: Anggaran Fantastis Pemerintah Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Pajak Kita untuk Sepak Bola: Anggaran Fantastis Pemerintah Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Jawa Barat
9 Juni 2025 Libur atau Tidak? Cek Ketentuan di SKB 3 Menteri
9 Juni 2025 Libur atau Tidak? Cek Ketentuan di SKB 3 Menteri
Sulawesi Selatan
Rekrutmen 24.000 Tamtama Dikritik, Al Araf: TNI Bukan untuk Urus Pertanian
Rekrutmen 24.000 Tamtama Dikritik, Al Araf: TNI Bukan untuk Urus Pertanian
Sumatera Utara
 Bobotoh Meninggal Usai Jatuh dari Flyover Saat Konvoi Persib Juara, Sempat Koma 14 Hari
Bobotoh Meninggal Usai Jatuh dari Flyover Saat Konvoi Persib Juara, Sempat Koma 14 Hari
Jawa Barat
Fadli Zon Targetkan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung dalam Dua Bulan
Fadli Zon Targetkan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung dalam Dua Bulan
Jawa Timur
Tambang PT GAG Nikel di Hutan Lindung Raja Ampat Legal, Menteri LH: Dapat Pengecualian UU
Tambang PT GAG Nikel di Hutan Lindung Raja Ampat Legal, Menteri LH: Dapat Pengecualian UU
Sulawesi Selatan
Hanura Siapkan Tim Hukum, Ketua DPD Jateng Tersangka Kasus Karaoke Streptis dan Prostitusi
Hanura Siapkan Tim Hukum, Ketua DPD Jateng Tersangka Kasus Karaoke Streptis dan Prostitusi
Jawa Tengah
BSU 2025 Cair Juni, Cek Nama Anda Sekarang Lewat Situs Resmi BPJS Ketenagakerjaan
BSU 2025 Cair Juni, Cek Nama Anda Sekarang Lewat Situs Resmi BPJS Ketenagakerjaan
Jawa Tengah
Pelaku Penganiayaan Pelajar di Rejang Lebong Hanya Divonis Bersihkan Masjid, Korban Lumpuh
Pelaku Penganiayaan Pelajar di Rejang Lebong Hanya Divonis Bersihkan Masjid, Korban Lumpuh
Sumatera Utara
Danantara Lirik Investasi di GoTo, Merger dengan Grab Semakin Nyata?
Danantara Lirik Investasi di GoTo, Merger dengan Grab Semakin Nyata?
Jawa Barat
Jelang Laga Jepang Vs Indonesia, Skuad Garuda Pernah Bungkam Samurai Biru 53 Tahun Lalu
Jelang Laga Jepang Vs Indonesia, Skuad Garuda Pernah Bungkam Samurai Biru 53 Tahun Lalu
Sulawesi Selatan
Waspada Hipertensi saat Idul Adha, Ini 5 Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi
Waspada Hipertensi saat Idul Adha, Ini 5 Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi
Jawa Timur
9 Juni 2025 Libur Apa? Cek Ketentuan Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama di SKB 3 Menteri
9 Juni 2025 Libur Apa? Cek Ketentuan Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama di SKB 3 Menteri
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau