Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditarget Tuntas Akhir 2024, Ini Progres Jembatan Pandansimo di DIY

Kompas.com - 22/07/2024, 18:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun Jembatan Pandasimo di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Jembatan Pandasimo dibangun untuk memperkuat konektivitas Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) DIY dan permudah akses transportasi serta mendukung pengembangan kawasan pariwisata di selatan Yogyakarta.

Jembatan dengan total penanganan sepanjang 1.900 meter dan bentang utama jembatan sepanjang 675 meter ini dibangun menggunakan APBN sebesar Rp 814 miliar.


Dikutip dari laman resmi Ditjen Bina Marga pada Senin (22/7/2024), saat ini progres konstruksi Jembatan Pandansimo mencapai 47,32 persen dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Provinsi DIY, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY, Setiawan Wibowo mengatakan, lokasi Jembatan Pandansimo berada di atas tanah yang berpasir dan muka air tanah dangkal, serta dekat dengan sumber gempa sesar opak dengan radius kurang dari 10 km.

"Hal itu menyebabkan Jembatan Pandansimo memiliki kerentanan terhadap potensi likuifaksi, sehingga jembatan akan dilengkapi dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB)," ujarnya.

Baca juga: Jembatan Kuning Palu yang Hancur Dihantam Tsunami Bisa Kembali Dilintasi Desember 2024

Teknologi LRB dirancang untuk mampu menyerap dan mereduksi energi gempa sehingga mampu melindungi struktur utama jembatan dari kerusakan yang berlebih.

"Selain itu, LRB memiliki sifat elastis yang memungkinkan untuk bergerak atau bergeser jika terjadi gempa dan kemudian kembali ke posisi semula saat gempa berakhir sehingga dapat menyesuaikan diri dengan gerakan tanah sehingga dapat mencegah kerusakan serius pada jembatan," terangnya.

Pembangunan Jembatan Pandasimo di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).Dok. Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Pembangunan Jembatan Pandasimo di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain menggunakan teknologi LRB, jembatan ini menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP) yang belum banyak digunakan pada jembatan di Indonesia.

Penggunaan CSP diharapkan dapat membuat struktur yang ringan namun kuat, serta cepat dalam pemasangan sehingga relatif lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.

"Penggunaan LRB yang diletakkan di antara pile cap dan pedestal dengan struktur bangunan atas berupa CSP ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia," tandasnya.

Baca juga: Jembatan Mobile di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Nantinya, Jembatan Pandansimo akan dipercantik dengan ornamen kearifan lokal berupa ikon Gunungan dengan interpretasi Sulur Keris dan Batik Nitik sebagai gerbang penanda mandala terciptanya ruang budaya.

Selain itu, terdapat Gapura Joglo sebagai penanda titik masuk atau keluar jembatan untuk naungan peneduh.

Jembatan ini juga diharapkan mampu "memayu hayuning bawana" yaitu berdampak sosial dan lingkungan sehingga mampu memelihara keselamatan, kedamaian, kebahagiaan, serta kesejahteraan lahir dan batin.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau