Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Ditolak, Kini Tol Padang-Sicincin Jadi Kebanggaan Sumatera Barat

Kompas.com - 24/03/2025, 20:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral video Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy di media sosial yang mengeklaim Jalan Tol Padang-Sicincin menjadi jalan tol terindah di Indonesia.

Vasko mengatakan hal ini dalam unggahan video pada akun Instagram resminya, @vasco_ruseimy, yang dikutip Kompas.com, Senin (24/3/2025).

"Kesiapan tol Insya Allah siap dan siap dinikmati oleh seluruh masyarakat Sumatera Barat dan seluruh masyarakat di luar Sumatera Barat. Ini adalah tol terindah di Indonesia," sebut Vasko.

Sebagai informasi, Tol Padang-Sicincin mulai dibuka secara fungsional untuk melancarkan arus mudik Lebaran 2025 hari ini, Senin (24/3/2025).

Kendati demikian, jalan tol tersebut hanya beroperasi secara fungsional pada pukul 08.00 WIB-16.00 WIB.

Jika menilik ke belakang, infrastruktur konektivitas ini dimulai pembangunnanya pada tahun 2018 yang dilaksanakan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Tujuan dibangunnya Tol Padang-Sicincin yang merupakan bagian dari ruas Tol Pekanbaru-Padang tersebut meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumatera Barat dan Riau, khususnya untuk sektor pariwisata, pertanian, dan kuliner.

Masalah Pembebasan Lahan

Baru setahun dilaksanakannya pembangunan, tol ini mengalami perubahan trase. Semula, melintasi kawasan padat penduduk di sisi barat. Namun akhirnya melewati sisi timur usai diprotes warga sekitar.

Catatan Kompas.com 21 Januari 2020 menyebutkan, pembebasan lahan Tol Padang-Sicncin menjadi sebuah tantangan karena harus melewati lima Kecamatan dan 15 Nagari di Kabupaten Padang Pariaman.

Opsi relokasi trase dipilih sehingga proses perencanaan harus diulang termasuk pengadaan tanah.

Untuk diketahui, warga di Nagari Sungai Abang, Nagari Lubuk Alung, maupun Nagari Sicincin menolak tanahnya dibebaskan karena merupakan tanah pusaka dan produktif.

Padahal, rencana awal pembangunan jalan bebas hambatan berbayar ini hanya 30,14 kilometer. Namun, mengalami perubahan menjadi 36,15 kilometer.

Pada tahun 2020, proyek ini pun terpaksa dihentikan sementara karena memicu kekhawatiran penduduk setempat.

Kasus Korupsi

Tak cuma masalah pembebasan lahan, konstruksi Tol Padang-Sicincin pun diwarnai dengan kasus korupsi.

Kasus perkara korupsi ini bermula pada proses ganti rugi lahan tol tersebut. Diketahui, usng ganti kerugian lahan di Parit Malintang dibayarkan kepada orang per orang yang mengeklaim lahan tersebut.

Baca juga: Trafik di Tol Padang-Sicincin, Terpadat Se-Sumatera

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau