Dua Bulan Awal 2025, PP Kantongi Kontrak Baru Rp 2,9 Triliun

KOMPAS.com - PT PP (Persero) Tbk mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp 2,9 triliun hingga Februari 2025. Perolehan ini memiliki pencapaian 108 persen dari yang ditargetkan pada Februari 2025, dan setara 10,21 persen dari target akhir tahun 2025.

Perolehan nilai kontrak baru PP didominasi oleh proyek dengan sumber dana swasta sebesar 47,31 persen, pemerintah sebesar 38,58 persen, dan BUMN sebesar 14,11 persen.

Perolehan kontrak baru tertinggi dari sektor jalan dan jembatan sebesar 46,70 persen, gedung 37,63 persen, bendungan 9,34 persen, irigasi 5,93 persen, serta oil and gas 0,4 persen.

Kontrak baru yang berhasil diraih PP pada Januari–Februari 2025 di antaranya yaitu Proyek Bromo General Contractor Works Batam senilai Rp 410,55 miliar, RSUD Krui & Anambas senilai Rp 289,9 miliar, Bendungan Bagong Paket 3 senilai Rp 271,8 miliar, RSU Adhyaksa Jambi senilai Rp 224,4 miliar, dan RSU Adhyaksa Banten Tahap 2 senilai Rp 163,8 miliar.

Baca juga: PT PP Siapkan Lahan 26 Hektar buat Proyek 1 Juta Rumah dari Qatar

Corporate Secretary PP, Joko Raharjo mengatakan, proyek baru yang telah didapatkan oleh Perseroan pada awal tahun 2025 merupakan optimisme PP dan sebagai langkah awal yang baik bagi Perseroan.

"Dengan perolehan nilai kontrak baru pada Februari 2025 yang positif dari target ini adalah sebagai bentuk optimisris Perseroan dalam mencapai target akhir tahun 2025, yang memiliki target dengan growth 5 persen dari pencapaian pada tahun 2024," ujar Joko dikutip dari laman Keterbukaan Informasi BEI pada Kamis (27/3/2025).

Pada tahun 2025, PP fokus dalam penyelesaian proyek ongoing dan tetap membidik proyek-proyek konstruksi dalam rangka mendukung pembangunan nasional.

"Sesuai dengan kapasitas dan kekuatan PTPP, kami tetap fokus pada core business konstruksi dalam peningkatan kinerja tahun 2025, khususnya pada tahun ini PP membidik proyek-proyek yang selaras dengan program asta cita seperti pembangunan rumah sakit, lahan pertanian termasuk irigasi, waduk, dan bendungan, serta pembangunan sekolah, dan infrastruktur desa sampai dengan pembangunan rumah bersanitasi," tutup Joko.