Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunggulan dan Kekurangan Baja Ringan untuk Rangka Atap Rumah

Kompas.com - 08/06/2025, 13:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Baja ringan telah menjadi pilihan populer untuk konstruksi atap rumah di Indonesia.

Dengan perkembangan teknologi konstruksi dan tren properti tahun 2025, baja ringan menawarkan solusi efisien dibandingkan material tradisional seperti kayu atau baja konvensional.

Baja ringan adalah material atap berbahan baja dengan lapisan anti-karat (biasanya galvalum atau zincalume) yang memiliki ketebalan 0.75–1 mm dan berat hanya 9–10 kg/meter persegi, jauh lebih ringan dibandingkan baja konvensional (50–100 kg/meter persegi) atau kayu.

Baca juga: Membandingkan Rangka Atap Baja Ringan dengan Kayu, Mana yang Lebih Baik?

Baja ringan biasanya digunakan untuk rangka atap pada rumah subsidi (tipe 36/72) dan rumah modern non-subsidi.

Material ini diproduksi dengan teknologi modern, memiliki profil seperti kanal C atau truss, dan sering dipadukan dengan genteng metal atau spandek.

Namun, seperti semua material, baja ringan memiliki keunggulan dan kekurangan.

Keunggulan Baja Ringan untuk Atap Rumah

Baja ringan memiliki berat hanya 1/10 dari baja konvensional, mengurangi beban struktur bangunan. Ini sangat penting di daerah rawan gempa karena mengurangi risiko kerusakan akibat getaran.

Kuat tarik tinggi (550 MPa) memungkinkan baja ringan menahan beban angin dan genteng tanpa deformasi.

Mengurangi biaya fondasi dan kolom karena beban ringan, cocok untuk rumah subsidi dengan anggaran terbatas (Rp 136 juta–Rp 185 juta).

Dilapisi galvalum (campuran seng, aluminium, dan silikon), baja ringan tahan terhadap korosi, cocok untuk daerah dengan kelembapan tinggi seperti Samarinda atau daerah pesisir seperti Manado.

Perawatan minimal, menghemat biaya jangka panjang, ideal untuk Gen Z yang sibuk dan mengutamakan efisiensi.

Baja ringan diproduksi dengan ukuran standar dan dipotong di pabrik, sehingga pemasangan lebih cepat (1–2 minggu untuk rumah tipe 36) dibandingkan kayu (3–4 minggu).

Menggunakan sambungan baut dan sekrup, meminimalkan kesalahan pemasangan.

Cocok untuk proyek rumah cepat selesai, seperti di perumahan subsidi, menghemat waktu dan tenaga kerja.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau