Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bendungan Logung, Pola Tanam Padi Jadi 3 Kali Setahun

Kompas.com - 06/09/2025, 23:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran Bendungan Logung di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, menghasilkan pola tanam padi 2-3 kali setahun.

Ketua IP3A Kecamatan Jekulo dan Mejobo Suwandi mengungkapkan, sebelum adanya bendungan, pola tanam petani sering tidak menentu dan sebagian besar hanya mampu menanam padi sekali dalam setahun karena keterbatasan air.

“Dulu pola tanam di tempat saya acak dan kadang hanya sekali tanam padi karena kekurangan air. Sekarang setelah bendungan dibangun bisa tanam padi 2-3 kali setahun. Tahun ini bahkan tiga kali masa tanam, dan hasilnya rata-rata 7–8 ton per hektar,” ujar Suwandi dalam rilis, Sabtu (6/9/2025).

Baca juga: Proyek Bendungan Jragung Selesai September 2026, Apa Fungsinya?

Bendungan Logung, yang dibangun dan rampung pada 2018, kini menjadi sumber irigasi strategis yang mendorong peningkatan produktivitas pertanian di wilayah Kudus dan sekitarnya. Dengan suplai air yang terjaga, pola tanam petani berubah signifikan.

Para Petani Bersyukur

Para petani yang berada di wilayah sekitar bendungan mengaku bersyukur dengan pembangunan Bendungan Logung.

Salah satunya Bahrudin, petani dari Desa Delango yang mengatakan, saluran irigasi dari bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk membuka lahan baru dan mereduksi banjir yang terjadi di desanya. 

"Pernah pada saat itu lagi panen-panennya petani sudah menyambit itu tinggal ditumbuk, eh hujan besar dibawa sama arus. Akhirnya petani kecewa mengalami kerugian besar saat itu. Tetapi akhir-akhir ini, Alhamdulillah sudah 3 atau 4 tahun ini tidak pernah banjir di desa kami,” kata Bahrudin. 

Hal senada disampaikan Purnomo, petani dari Kecamatan Undaan. Dia menuturkan, sebelum Bendungan Logung beroperasi, lahan pertanian yang bisa digarap di wilayahnya hanya sekitar 80 hektar–100 hektar, sementara ratusan hektar lainnya terendam air seperti rawa.

“Setelah bendungan dibangun, genangan air berkurang, distribusi air irigasi stabil, sehingga luas lahan yang bisa ditanami bertambah menjadi lebih dari 600 hektar. Bahkan lahan tidur 800 hektar di Legowo yang sebelumnya tidak bisa ditanami kini kembali produktif,” ungkap Purnomo.

Baca juga: Progres Bendungan Jragung Semarang Capai 88 Persen, Ditargetkan Rampung September 2026

Selain menjadi penyuplai air irigasi, Bendungan Logung juga menyediakan air baku sebesar 200 liter per detik untuk kebutuhan Kota Kudus dan sekitarnya, mampu mereduksi potensi banjir hingga 105 meter kubik per detik di wilayah hilir, serta berpotensi menghasilkan listrik tenaga mikro hidro sebesar 0,5 megawatt (MW).

Kawasan di sekitar bendungan juga berkembang menjadi destinasi wisata baru, membuka peluang ekonomi tambahan bagi masyarakat setempat.

“Bendungan ini bukan hanya infrastruktur air, tapi juga penggerak ekonomi dan pengungkit kesejahteraan masyarakat. Hal terpenting adalah bagaimana manfaatnya benar-benar dirasakan petani sepanjang tahun,” tuntas Menteri PU Dody Hanggodo.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau