KOMPAS.com - Dalam dunia pendidikan dan bimbingan konseling, asesmen menjadi langkah awal untuk memahami potensi , masalah, dan kebutuhan peserta.
Asesmen tidak hanya berbentuk ujian atau tes tertulis semata. Tetapi ada juga bentuk ujian nontes.
Teknik nontes yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk menggali keadaan konseli secara mendalam adalah wawancara.
Sebelum membahas apa saja teknik asesmen, yuk kita pelajari dahulu mengenai pengertian asesmen!
Baca juga: Unsur-unsur Wawancara yang Wajib Diketahui
Merangkum dari buku Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran (2022) oleh Rifka Agustianti dkk, asesmen adalah proses menggabungkan data dan keterangan serta menganalisis keperluan, kelebihan, kinerja, serta uraian perolehan perkembangan dan pembelaran.
Asesmen adalah sebutan untuk seluruh proses yang umumnya digunakan untuk meninjau kinerja peserta didik baik secara individu atau kelompok.
Sebutan asesmen juga diartikan sebagai penilaian prosedur, perkembangan, dan hasil belajar peserta didik.
Sementara itu, asesmen juga disebutkan sebagai proses pengumpulan daya yang menunjukkan perkembangan pembelajaran.
Terdapat dua klasifikasi asesmen, yakni:
Asemen tradisional berupa tes benar-slaha, tes pilihan banyak, tes menggenapi, dan tes jawaban singkat.
Asesmen alternatif berupa soal uraian, penilaian realisasi kerja, penilaian portofolio, penilaian rekan sejawat, penilaian diri, pengamatan, dialog, dan tanya jawab.
Baca juga: 6 Isi Laporan Hasil Wawancara, Apa Saja?
Menyadur dari buku Asesmen Pembelajaran: Teori dan Praktik (2025) karya Rahmi Hayai dkk, keberhasilan suatu asesmen sangat bergantung pada kualitas instrumen dan teknik yang digunakan.
Adapun teknik asesmen terbagi menjadi dua, yakni:
Teknik nontes cocok untuk menilai aspek efktif, psikomotorik, dan performatif.
Beberapa bentuk yang digunakan antara lain: