Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keris Setan Kober, Pusaka Legendaris Milik Arya Penangsang

Kompas.com - 01/08/2024, 21:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keris Ki Brongot Setan Kober atau Keris Setan Kober, dikenal sebagai salah satu pusaka legendaris dalam sejarah Jawa.

Keris yang dipercaya memiliki kekuatan magis ini merupakan pusaka Arya Penangsang, keturunan Kerajaan Demak yang menjadi adipati di Jipang (sekarang Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah).

Kisah Keris Setan Kober dan Arya Penangsang tidak dapat dipisahkan dari intrik politik Kerajaan Demak, yang melibatkan dendam, perebutan takhta, hingga berujung pada runtuhnya kerajaan Islam pertama di Jawa tersebut.

Baca juga: Kisah Arya Penangsang: Sang Pemberontak Demak

Asal-usul Keris Setan Kober

Melansir intisari.grid.id, Keris Setan Kober dibuat oleh Mpu Supo Mandrangi, yang hidup pada zaman Kerajaan Majapahit.

Mpu Supo Mandrangi, yang berguru agama Islam kepada Sunan Ampel, merupakan pembuat keris legendaris, seperti Keris Kyai Sengkelat, Keris Kyai Nogososro, dan Keris Brongot Setan Kober.

Keris Setan Kober tidak hanya mempunyai ukiran dan bentuk unik, yang membedakannya dari keris lain, tetapi juga memiliki kekuatan magis yang besar.

Namun, keris ini konon memiliki aura panas, yang bisa mengubah sifat pemiliknya menjadi penuh amarah jika tidak bisa mengendalikannya.

Keris Ki Brongot Setan Kober awalnya diberikan kepada Sunan Kudus, yang kemudian memberikannya kepada murid kesayangannya, yakni Adipati Jipang Panolan Arya Penangsang.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Perang Saudara di Kerajaan Demak

Keris Setan Kober dan perebutan takhta Demak

Arya Penangsang adalah putra Raden Kikin, anak dari Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak.

Raden Kikin tidak pernah menduduki takhta Demak karena dibunuh oleh orang suruhan Sunan Prawoto.

Sunan Prawoto merupakan putra dari Sultan Trenggono, raja ketiga Kerajaan Demak sekaligus adik dari Raden Kikin.

Ketika Sultan Trenggono wafat pada 1546, Sunan Prawoto naik takhta menjadi raja selanjutnya.

Namun, Arya Penangsang tidak terima karena mengetahui konspirasi Sunan Prawoto di balik pembunuhan ayahnya.

Dendam atas kematian ayahnya mendorong Arya Penangsang mengutus pembunuh bayaran untuk membunuh Sunan Prawoto.

Setelah Sunan Prawoto terbunuh, Arya Penangsang ternyata tetap tidak didukung untuk menjadi raja Demak.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau