KOMPAS.com - Sejarah Korps Brigade Mobil (Brimob) bermula dari masa pendudukan Jepang pada 1943–1944 dengan nama Tokubetsu Keisatsu Tai.
Setelah Indonesia merdeka, satuan ini diubah menjadi Polisi Istimewa.
Pada 14 November 1946, Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig) yang kemudian dikenal dengan nama Brigade Mobil (Brimob).
Baca juga: Keibodan, Barisan Pembantu Polisi Bentukan Jepang
Bagaimana perjalanan sejarah Brimob secara lengkap? Berikut penjelasannya:
Pada periode 1943–1944, pemerintah militer Jepang membentuk Tokubetsu Keisatsu Tai sebagai pasukan cadangan dengan mobilitas tinggi, bagian dari strategi perang Asia Timur Raya.
Dilansir dari buku AKBP Dr. Beridiansyah, satuan ini dibentuk di setiap karesidenan di Jawa, Madura, dan Sumatera.
Tokubetsu Keisatsu Tai memiliki persenjataan lebih lengkap dibanding polisi biasa, dengan kekuatan satu kompi berisi 60–200 orang. Komandannya umumnya berpangkat Itto Keibu (Letnan Satu).
Setelah Jepang menyerah pada Sekutu dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Tokubetsu Keisatsu Tai menjadi satu-satunya kesatuan yang masih boleh memegang senjata.
Pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin memimpin apel pasukan di Markas Polisi Istimewa.
Ia membacakan teks proklamasi yang menegaskan kesetiaan Polisi Istimewa pada Republik Indonesia.
Kepemimpinan pun diambil alih dari pejabat Jepang dan diserahkan kepada Mohammad Jasin, menjadikan Polisi Istimewa sebagai cikal bakal Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Baca juga: Gestapo, Polisi Rahasia Nazi Jerman
Setelah kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai pemberontakan.
Untuk memperkuat barisan, Mobrig dikembangkan menjadi batalyon dengan jumlah personel lebih besar.
Pada 18 Juni 1955, didirikan Sekolah Pendidikan Mobile Brigade (SPMB) di Watukosek, Porong, Jawa Timur.
Lembaga ini menjadi pusat pendidikan bagi calon anggota Mobrig, yang kelak dikenal sebagai Brimob.