Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Sosial-Budaya Kerajaan Ternate

Kompas.com - 05/08/2024, 23:56 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Ternate di Maluku Utara pertama kali didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Saat itu, kerajaan ini belum bercorak Islam.

Agama Islam mulai menyebar di Ternate pada abad ke-14 dan keluarga kerajaan baru memeluk Islam pada masa pemerintahan Raja Marhum (1432-1486).

Pada masa penjajahan, Kerajaan Ternate tercatat melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda.

Meski pernah ditaklukkan oleh VOC, Kerajaan Ternate tetap eksis, bahkan hingga saat ini.

Berikut ini kehidupan sosial-budaya Kerajaan Ternate.

Baca juga: 6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Kehidupan Sosial-Budaya Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate dikenal sebagai penghasil rempah-rempah. Tanah Ternate merupakan penghasil cengkih dan pala terpenting di Kepulauan Maluku.

Tidak hanya itu, letak geografisnya Ternate berada dalam kesatuan lintasan Laut Maluku, Sulawesi, dan Laut Sulu, yang menempatkannya sebagai bagian dari jalur perdagangan internasional.

Perdagangan rempah-rempah yang menjadi andalan perekonomian Kerajaan Ternate memunculkan interaksi masyarakatnya dengan berbagai bangsa dan budaya.

Interaksi tersebut memungkinkan berkembangnya segala unsur kebudayaan di Ternate.

Penduduk di Ternate terdiri dari berbagai suku bangsa di Nusantara, yang datang sejak masa kolonial, atau bahkan jauh sebelumnya.

Pertemuan antarsuku bangsa yang mulanya berdasarkan kepentingan perdagangan, pada perkembangannya menimbulkan percampuran.

Hal itu pula yang membuat penduduk Ternate saat ini memiliki beragam bahasa dan tradisi dalam satu lingkungan, tetapi tetap memperlihatkan ciri kebudayaannya masing-masing.

Baca juga: Kedatangan Portugis di Ternate

Selain kepentingan perdagangan, kehidupan sosial-budaya di Ternate juga dipengaruhi oleh perkembangan agama Islam di sana.

Penduduk Kesultanan Ternate tergolong kelompok majemuk atau multikultural, yang secara umum dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:

  • Masyarakat pribumi yang telah lama menetap di Pulau Ternate dan menjadi cikal-bakal terbentuknya Kerajaan Ternate, dan hingga kini secara turun-temurun memegang jabatan-jabatan politik di lingkungan Kesultanan Ternate.
  • Penduduk asli bukan orang Ternate dan suku-suku yang berasal dari daerah lain (baik dari Kepulauan Maluku maupun wilayah Indonesia lainnya).

Sebagaimana disebutkan, mulanya Kerajaan Ternate belum bercorak Islam.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau