KOMPAS.com - VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) adalah kongsi dagang asal Belanda untuk wilayah Hindia Timur.
Berdasarkan usulan Johan van Oldenbarneveld, VOC berdiri pada 20 Maret 1602 di tengah keterlibatan Belanda dalam perdagangan rempah-rempah.
Eksistensi kongsi dagang ini hanya berlangsung sampai akhir abad ke-18. Lantas, apa saja faktor penyebab bangkrutnya VOC?
Baca juga: Kenapa Makin Luas Wilayah VOC Justru Berakibat pada Kemundurannya?
Korupsi di antara pejabat VOC, terutama di tingkat manajerial, menjadi salah satu penyebab kebangkrutan VOC. Banyak pejabat tinggi dan perwira VOC memanfaatkan jabatan mereka untuk memperkaya diri.
Bahkan, istilah "Vergaan Onder Corruptie," yang berarti "tenggelam karena korupsi," muncul sebagai sindiran terhadap kondisi tersebut. Dugaan korupsi terlihat dari gaya hidup mewah para pejabat VOC di Batavia dan Belanda, meski tidak sebanding dengan penghasilan resmi mereka.
Gaya hidup boros dan praktik feodalisme di tubuh VOC juga membebani keuangan perusahaan. Contohnya, pada 1754, Gubernur Jenderal Jacob Mosel menerapkan aturan kendaraan kebesaran yang mengharuskan kereta gubernur ditarik oleh enam kuda dengan hiasan emas dan kusir orang Eropa.
Baca juga: Kenapa VOC Bisa Bertindak Layaknya Sebuah Negara?
Keterlibatan VOC dalam urusan politik dan pemerintahan di wilayah jajahannya memicu banyak konflik. Kerajaan-kerajaan seperti Mataram, Gowa-Tallo, Ternate, Tidore, dan Banten sering melancarkan perlawanan terhadap VOC.
Kendati VOC memenangkan sebagian besar peperangan, biaya yang dikeluarkan untuk konflik ini sangat besar. Pengeluaran tersebut terus menguras sumber daya perusahaan tanpa memberikan hasil yang sepadan.
Latar belakang kebangkrutan VOC juga dipicu oleh munculnya pusat-pusat perdagangan rempah-rempah lainnya. Wilayah Nusantara bukan lagi satu-satunya sumber rempah-rempah di pasar internasional.
Alhasil, situasi ini menyebabkan pendapatan VOC merosot tajam. Menurunnya keuntungan membuat perusahaan kesulitan membayar dividen kepada para pemegang saham. Akibatnya, VOC terlilit utang karena terus-menerus meminjam uang ke pemerintah.
Baca juga: Empat Kebijakan Ekonomi VOC di Nusantara
Kondisi di internal VOC akhirnya mulai menggerogoti perusahaan. Maskapai dagang asal Belanda ini akhirnya resmi bubar pada 31 Desember 1799.
Berikut ini adalah kondisi lain yang jadi bagian dari faktor penyebab bangkrutnya VOC pada pengujung abad ke-18:
VOC menghadapi tekanan dari kongsi dagang besar lain di Eropa, seperti Compagnie des Indes (CDI) milik Prancis dan East India Company (EIC) milik Inggris.
Persaingan semakin intens ketika perang berkecamuk antara Inggris dan Prancis pada 1783, serta melibatkan wilayah-wilayah perdagangan di Asia.
Akibatnya, kapal dagang VOC kerap menjadi sasaran serangan. Kondisi ini mengurangi volume perdagangan dan pemasukan perusahaan secara signifikan. Alhasil, aktivitas pelayaran dan perdagangan VOC menurun drastis.