KOMPAS.com - Seorang ibu di Palembang melapor ke polisi setelah anaknya yang bersekolah di SMKN 7 Palembang difitnah menggunakan narkoba oleh seorang oknum guru.
Menjawab tuduhan oknum guru, sang ibu juga telah membawa sang anak untuk menjalani tes di rumah sakit yang mengungkap hasil negatif narkoba.
Sang ibu lantas menuntut pernyataan maaf dari oknum guru dan pihak sekolah atas insiden tersebut.
Ia menuturkan bahwa tuduhan itu telah mencoreng nama baik serta mengganggu kondisi mental anaknya.
Baca juga: Duduk Perkara Oknum Guru SMKN 7 Palembang Tuduh Siswa Pakai Narkoba, Berujung Dipolisikan Wali Murid
Masalah bergilir hingga sang ibu memutuskan melapor ke Polrestabes Palembang untuk menempuh jalur hukum atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
“Saya sudah melaporkan ke Polrestabes Palembang terhadap tuduhan tersebut,” kata Nita (35) saat diwawancarai, Kamis (9/10/2025).
Menurut Nita, laporan tersebut sudah diterima pihak kepolisian dan kini tengah diproses lebih lanjut.
Baca juga: Empat Orang Oknum Guru dan Sekuriti SMK Bandung Dilaporkan Pelecehan, Polisi Bentuk Tim Khusus
Kasus ini bermula pada Jumat, 26 September 2025, ketika Nita mendapat telepon dari pihak sekolah.
Dalam panggilan itu, ia diminta datang ke sekolah karena sang anak terkena masalah, namun tanpa disertai penjelasan yang lengkap.
Setibanya di sekolah, Nita kaget setelah mendengar anaknya dituduh menggunakan narkoba oleh salah satu oknum guru.
Tuduhan oknum guru, menurutnya, tidak didukung bukti apa pun, termasuk hasil tes laboratorium.
“Saya sangat kecewa dan sakit hati, karena anak saya langsung difitnah menggunakan narkoba tanpa adanya bukti nyata,” ujarnya.
Tak mau tuduhan itu berlarut, tiga hari kemudian atau pada 29 September 2025, Nita membawa anaknya menjalani tes urin di RS Bhayangkara.
Hasil laboratorium menyatakan anaknya negatif narkoba. Bukti itu pun langsung diserahkan ke pihak sekolah.
“Kami langsung bawa hasilnya ke sekolah. Tapi saya memilih menemui guru yang menuduh anak saya, karena masalah ini muncul dari oknum, bukan institusi sekolah secara keseluruhan,” ujar Nita.