KOMPAS.com – Sebuah video memperlihatkan guru SMK Negeri 7 Palembang menuding siswanya menggunakan narkoba viral di media sosial.
Setelah ramai diperbincangkan, pihak sekolah akhirnya angkat bicara dan memberikan penjelasan terkait duduk perkaranya.
Kepala Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Negeri 7 Palembang, Maya Handayani, akhirnya memberikan klarifikasi usai videonya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, ia tampak menyebut salah satu siswanya, berinisial M, sebagai pengguna narkoba.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @nita_fsagung, yang diketahui milik Nita, ibu kandung dari M.
Maya menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika ia mendapat laporan dari wali kelas M yang menyebut ada siswa menggunakan narkoba. Pada Senin (15/9/2025), wali kelas kemudian membawa M ke ruangannya.
Baca juga: Guru SMKN 7 Palembang Buka Suara soal Dugaan Fitnah Siswa Pakai Narkoba yang Viral
“Wali kelas bilang anak ini bersama siswa dari DKV membeli obat terlarang. Saya tanya, apa benar kamu beli narkoba, dan anak itu menjawab ‘iya Bu’,” kata Maya kepada wartawan, Senin (13/10/2025).
Untuk memastikan kebenaran informasi, Maya mengaku sempat merekam percakapan antara dirinya dan siswa tersebut. Namun, ia menegaskan rekaman itu tidak pernah disebarluaskan.
“Rekaman itu saya simpan pribadi, tidak saya sebarkan. Hanya untuk memastikan kebenaran,” ujarnya.
Dalam rekaman itu, lanjut Maya, M bahkan mengaku telah tiga kali menggunakan narkoba sejak masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atas ajakan teman.
“Saya bilang ke dia, ‘kalau sudah tahu pusing, jangan dipakai lagi’,” tutur Maya.
Setelah peristiwa itu, pada Kamis (18/9/2025), Maya menerima kabar dari Wakil Kepala Kesiswaan bahwa masalah tersebut sudah diselesaikan oleh kepala sekolah. M pun diperbolehkan kembali bersekolah dengan catatan mendapat poin pelanggaran 99 persen.
"Kalau satu kali lagi melanggar, langsung dikembalikan ke orangtua," katanya.
Namun, M kembali membuat masalah karena dua kali absen tanpa keterangan dan tidak mengikuti ujian tengah semester pada Selasa (23/9/2025), sehingga nilainya nol.
“Nilainya nol karena tidak ikut ujian. Tapi wali kelas bilang kasus narkoba sudah selesai dan anak itu tidak terbukti. Saya jawab, ya sudah, tapi saya punya rekaman percakapan itu. Dari situ mulai muncul ketegangan,” ungkap Maya.
Baca juga: Polisi Kejar Terduga Pembunuh Wanita Hamil di Hotel Palembang, Motor Korban Ikut Hilang
Ketegangan memuncak pada Jumat (26/9/2025) ketika Nita datang ke bengkel TSM bersama beberapa orang dan merekam kejadian.
“Saya tanya, kenapa di video? Mereka bilang karena pihak sekolah juga memvideokan anak mereka. Saya kaget dan menjelaskan bahwa rekaman saya itu hanya untuk mencari kebenaran, bukan untuk disebarkan,” ujar Maya.
Pihak sekolah kemudian meminta maaf kepada keluarga M. Poin pelanggaran siswa dihapus, bahkan kepala sekolah dan sejumlah guru datang langsung ke rumah M untuk menyampaikan permintaan maaf.
“Permintaan maaf kami diterima, tapi orangtua siswa tetap meminta saya klarifikasi di media sosial. Saya bingung, karena saya tidak pernah memviralkan video itu,” kata Maya.