KOMPAS.com - Kasus dugaan pencemaran nama baik antara guru dan wali siswa di SMKN 7 Palembang yang jadi sorotan publik mulai terkuak perlahan.
Ternyata, kasus ini bermula dari kesalahpahaman soal dugaan penggunaan narkoba oleh seorang siswa yang dilaporkan kepada wali kelas.
Guru bernama Maya Handayani menanyakan langsung kepada siswa terkait kabar tersebut dan sempat merekam percakapan untuk memastikan kebenaran.
Namun rekaman pribadi itu justru menjadi sumber polemik, hingga orang tua siswa melaporkannya ke polisi.
Baca juga: Duduk Perkara Oknum Guru SMKN 7 Palembang Tuduh Siswa Pakai Narkoba, Berujung Dipolisikan Wali Murid
Maya menuturkan, peristiwa itu bermula ketika wali kelas menghubunginya dan menyampaikan informasi bahwa seorang siswa diduga menggunakan narkoba.
“Saya tanya, informasinya dari mana, katanya dari orang tua dan pihak kepolisian. Wali kelas juga bilang biarkan dulu pihak kepolisian yang menindaklanjuti,” katanya.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 15 September 2025, wali kelas membawa siswa tersebut ke ruangannya.
“Di ruangan saya ada saksi, Pak Rohmansyah dan Pak Lukman. Wali kelas bilang anak ini bersama siswa lain membeli obat terlarang. Saya tanya, apa benar kamu beli narkoba, dan anak itu menjawab ‘iya bu’,” ujar Maya.
Baca juga: Kasus Oknum Guru SMKN 7 Palembang Tuduh Siswa Pakai Narkoba Bergulir ke Kepolisian
Karena terdapat versi cerita yang berbeda, Maya kemudian merekam percakapan dengan siswa itu.
“Namun rekaman itu saya simpan pribadi, tidak saya sebarkan. Hanya untuk mencari kejelasan,” katanya.
Pada 18 September 2025, Maya menerima kabar dari Wakil Kepala Kesiswaan bahwa kasus tersebut sudah diselesaikan kepala sekolah.
“Anak tersebut diperbolehkan sekolah kembali, tapi mendapat poin pelanggaran 99 persen. Kalau satu kali lagi melanggar, langsung dikembalikan ke orang tua,” ujarnya.
Setelah kasus dianggap selesai, Maya mendapati siswa yang sama dua kali tidak hadir tanpa keterangan dan tidak mengikuti ujian tengah semester.
Ia kemudian melaporkannya kepada Waka Kesiswaan. Namun, wali kelas menegaskan bahwa masalah narkoba sudah ditutup dan siswa dinyatakan tidak terbukti bersalah.
“Saya jawab, ya sudah, tapi saya punya rekaman percakapan itu. Dari situ mulai muncul ketegangan,” kata Maya.