Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Keturunan Portugis di Aceh: Kisah Warga Lamno Berambut Pirang dan Bermata Biru

Kompas.com - 01/11/2025, 14:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Di pesisir barat Aceh, tepatnya di Lamno Raya, terdapat komunitas kecil yang menarik perhatian banyak orang.

Di antara masyarakat setempat, ada sebagian penduduk yang memiliki ciri fisik tak biasa—berkulit putih, berhidung mancung, berambut pirang, dan bermata biru.

Keunikan ini membuat wilayah Lamno dijuluki sebagai “Kampung Bule” di Aceh.

Pesona warga keturunan Portugis di Lamno memang menjadi daya tarik tersendiri. Namun, tak mudah untuk menemui mereka. Selain jumlahnya yang kini tak banyak, sebagian besar juga cenderung tertutup dan enggan tampil di tempat umum.

Menurut penggiat wisata dari Pokdarwis Gampong Portugis, Muhammad Hidayat, saat ini masih ada sekitar 50 orang keturunan Portugis yang tersebar di wilayah Kecamatan Jaya, Indra Jaya, dan Lamno Raya.

“Mereka (keturunan Portugis) lebih kurang masih ada 50 orang di Lamno tapi desa tinggal berbeda-beda,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur: Kalau Ada yang Tanya Situasi di NTB, Saya Kirim Foto Bule Lagi Jalan-jalan Bebas di Sini

Hidayat menjelaskan, ciri-ciri fisik keturunan Portugis ini terlihat jelas dibandingkan masyarakat sekitar.

“Keturunan bangsa Portugis di Lamno mempunyai ciri-ciri yang hampir mirip dengan nenek moyang mereka, mulai dari rambut pirang, hidung mancung, kulit putih, dan yang paling spesifik ada pada mata mereka,” tandasnya.

Ia menambahkan, meski warna mata generasi sekarang sudah tidak sebiru nenek moyang mereka, perbedaannya tetap terlihat.

“Walaupun sekarang sudah tidak biru lagi seperti nenek moyang mereka, namun warna mata mereka dengan masyarakat Lamno pada umumnya pasti berbeda, yakni ada yang coklat kebiru-biruan dan ada juga coklat kehijau-hijauan,” tuturnya.

Hidayat juga menyebut, generasi yang kini masih hidup merupakan keturunan ke-9 dari bangsa Portugis yang dahulu menetap di wilayah tersebut.

Jejak Sejarah Portugis di Tanah Aceh

Kehadiran penduduk berpenampilan kebarat-baratan di Lamno tak lepas dari kisah panjang pertemuan budaya pada abad ke-16 Masehi.

Baca juga: Demi Proyek Jalan Jantho-Lamno, Banyak Bukit di Aceh Akan Dipangkas

Saat itu, tentara Portugis datang ke Aceh dalam misi perdagangan rempah-rempah. Sebagian dari mereka menetap, menikah dengan perempuan setempat, dan melahirkan keturunan campuran dengan ciri fisik Eropa yang masih tampak hingga kini.

Proses asimilasi tersebut banyak terjadi di wilayah bekas Kerajaan Daya, seperti Ujung Muloh, Kuala Daya, Gie Jong, Lambeso, dan Teumarem—daerah-daerah yang dulunya menjadi pelabuhan penting di jalur perdagangan Samudra Hindia.

Interaksi intens antara penduduk lokal dan bangsa Portugis inilah yang menjadi awal munculnya generasi unik di Lamno.

Halaman:


Terkini Lainnya
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, Senin 3 November 2025
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, Senin 3 November 2025
Jawa Tengah
Bukan di Stadion, Timnas U17 Indonesia Main di Lapangan Latihan saat Piala Dunia U17 2025
Bukan di Stadion, Timnas U17 Indonesia Main di Lapangan Latihan saat Piala Dunia U17 2025
Jawa Barat
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, 3 November 2025
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, 3 November 2025
Jawa Tengah
Harga Emas Hari Ini 3 November 2025 di Pegadaian Stabil, Simak Daftar Lengkapnya
Harga Emas Hari Ini 3 November 2025 di Pegadaian Stabil, Simak Daftar Lengkapnya
Sumatera Barat
Sosok Janice Tjen, Petenis Indonesia yang Raih Gelar Tunggal dan Ganda di WTA 250 Chennai
Sosok Janice Tjen, Petenis Indonesia yang Raih Gelar Tunggal dan Ganda di WTA 250 Chennai
Banten
Presiden Beri Atensi Kasus Pungli Kenaikan Pangkat ASN di Deli Serdang, Bobby Mediasi dengan Bupati
Presiden Beri Atensi Kasus Pungli Kenaikan Pangkat ASN di Deli Serdang, Bobby Mediasi dengan Bupati
Sumatera Utara
3 November Memperingati Hari Apa? Ini Tiga Momen Peringatan Internasionalnya
3 November Memperingati Hari Apa? Ini Tiga Momen Peringatan Internasionalnya
Jawa Barat
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Sulawesi Selatan
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Sulawesi Selatan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Jawa Timur
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Sumatera Selatan
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
Jawa Timur
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Sumatera Utara
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Jawa Barat
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Sumatera Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau