Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Prabowo Jadikan Bahasa Portugis Mata Pelajaran di Sekolah Indonesia

Kompas.com - 24/10/2025, 15:45 WIB
Tri Indriawati

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com — Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menambahkan Bahasa Portugis sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah Indonesia.

Keputusan ini disampaikan usai pertemuan bilateral antara Indonesia dan Brasil di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2025), dan disebut sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan diplomatik kedua negara.

Baca juga: Apa Itu Sekolah Terintegrasi yang Akan Dibangun Presiden Prabowo? Ini Penjelasannya

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menjelaskan, keputusan tersebut berangkat dari keinginan Presiden Prabowo untuk membangun hubungan strategis baru dengan Brasil.

“Tadi juga Pak Presiden mengatakan bahwa beliau akan membentuk suatu hubungan yang beliau sebut new special relationship antara Indonesia dengan Brasil,” ujar Sugiono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Bahasa Portugis untuk Perkuat Komunikasi Diplomatik

Sugiono menuturkan, salah satu alasan utama penambahan Bahasa Portugis dalam kurikulum adalah kebutuhan komunikasi lintas negara yang semakin penting di era globalisasi.

Menurutnya, bahasa menjadi kunci untuk memperkuat berbagai kerja sama ekonomi, politik, hingga pendidikan antara Indonesia dan Brasil.

“Oleh karena itu, tadi disampaikan bahwa akan ada pelajaran Bahasa Portugis, karena komunikasi merupakan sesuatu yang penting untuk meningkatkan kerja sama. Untuk itu, beliau meminta memasukkan Bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan,” jelas Sugiono.

Dalam kesempatan yang sama, Sugiono juga menyebutkan bahwa kunjungan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ke Indonesia telah menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis antarnegara, baik dalam bidang politik maupun bisnis.

“Dan tadi juga kita saksikan bersama berbagai kerja sama, baik itu antarpolitik maupun antarbisnis yang diharapkan bisa menjadi bagian yang konkret dari kunjungan ini,” imbuhnya.

Menlu Sugiono saat ditemui di Istana, Jakarta, Kamis (23/10/2025). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Menlu Sugiono saat ditemui di Istana, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Respons Presiden Brasil dan Detail Kebijakan

Langkah Prabowo tersebut mendapat sambutan positif dari Presiden Lula da Silva.

Saat Prabowo menyampaikan keputusan tersebut dalam pidato resmi, Lula tampak bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap komitmen kerja sama baru kedua negara.

“Dan karena pentingnya hubungan ini, saya sudah putuskan bahwa Bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas di pendidikan kita karena kita ingin hubungan ini lebih baik,” ujar Prabowo.

Prabowo juga menegaskan bahwa Bahasa Portugis kini akan setara prioritasnya dengan bahasa asing lain yang sudah diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia.

“Selain Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Korea, Prancis, Jerman, dan Rusia, Bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas bagi kita, Portugis dan Spanyol,” katanya.

Konteks Diplomasi Indonesia–Brasil

Keputusan ini juga menandai penguatan hubungan diplomatik Indonesia dan Brasil yang telah berlangsung selama lebih dari 70 tahun.

Baca juga: Kenapa Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah?

Brasil menjadi salah satu mitra strategis Indonesia di kawasan Amerika Latin, terutama dalam sektor pertanian, energi terbarukan, dan pertahanan.

Dengan penambahan Bahasa Portugis ke dalam kurikulum nasional, pemerintah berharap pelajar Indonesia dapat memiliki pemahaman lintas budaya dan kemampuan komunikasi yang lebih luas untuk mendukung diplomasi global.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di KOMPAS.com dengan judul "Menlu Ungkap Alasan Prabowo Putuskan Bahasa Portugis Jadi Mata Pelajaran di Sekolah".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau