Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa

Kompas.com - 03/11/2025, 09:00 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di sejumlah wilayah Indonesia untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem yang meningkat menjelang puncak musim hujan.

Operasi ini dilaksanakan sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa OMC merupakan salah satu upaya mitigasi bencana yang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait.

“OMC ini bagian dari mitigasi bencana hidrometeorologi agar hujan ekstrem tidak berdampak luas. Kegiatan ini dilakukan menggunakan pesawat khusus yang menabur garam di awan pembentuk hujan," ujar Dwikorita dalam konferensi pers secara daring pada Sabtu (1/11/2025).

Baca juga: BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem

Wilayah Prioritas OMC

Wilayah yang menjadi prioritas OMC meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Di Jawa Tengah, operasi dimulai sejak 25 Oktober dan masih berlangsung hingga awal November, dengan pelaksanaan dari Posko Semarang dan Solo.

Sebanyak 41 sorti penerbangan menggunakan pesawat Cessna Caravan telah dilakukan, menunjukkan hasil efektif menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target.

Sementara itu, di wilayah Jawa bagian barat, operasi telah dimulai sejak 23 Oktober dari Posko Jakarta dengan 29 sorti penerbangan. Pihak BMKG menilai kegiatan ini berhasil mengurangi curah hujan secara signifikan di wilayah sasaran.

Baca juga: Wilayah yang Diprakirakan BMKG Hujan Lebat pada 3-4 November 2025

Kepala BMKG Dwikorita KarnawatiKOMPAS.COM /KIKI SAFITRI Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

Bagaimana Kondisi Atmosfer Mempengaruhi Hujan?

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa peningkatan potensi hujan dipengaruhi oleh sejumlah fenomena atmosfer aktif, termasuk aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta suhu laut hangat di perairan Indonesia.

Selain itu, BMKG juga mendeteksi adanya anomali suhu di Samudra Pasifik yang menunjukkan awal terjadinya La Nina lemah. Meskipun demikian, fenomena ini diperkirakan tidak memberikan dampak signifikan terhadap curah hujan nasional.

Menurut Guswanto, curah hujan pada periode November hingga Februari masih dalam kategori normal, sehingga OMC lebih difokuskan sebagai langkah antisipasi di wilayah rawan bencana.

Baca juga: Kata BMKG Soal Puncak Musim Hujan di Indonesia Bagian Tengah dan Timur

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian Yogyakarta.

Dwikorita menekankan bahwa kondisi atmosfer yang sangat labil dan kaya uap air akibat aktifnya monsun Asia serta suhu muka laut yang hangat menandai pentingnya kesiapsiagaan masyarakat.

Masyarakat diminta untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi InfoBMKG. Dengan memanfaatkan layanan ini, warga dapat memperoleh prakiraan cuaca terbaru dan mengetahui potensi risiko bencana yang mungkin terjadi di wilayah masing-masing.

Baca juga: BMKG: 43 Persen Wilayah Indonesia Telah Masuk Musim Hujan

OMC bertujuan tidak hanya untuk menurunkan intensitas hujan ekstrem, tetapi juga sebagai langkah preventif untuk meminimalkan risiko banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Operasi ini merupakan bentuk kolaborasi antara BMKG, BNPB, dan instansi terkait dalam menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun 2026.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau