Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Diduga Asisten Masinis KA Brantas Berjalan Keluar dari Kereta yang Terbakar, Ini Kata KAI

Kompas.com - 20/07/2023, 12:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan sosok diduga asisten masinis KA Brantas berjalan keluar dari kereta yang terbakar, viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini pada Rabu (19/7/2023).

Dalam video, tampak siluet seseorang berjalan di jembatan sambil tertatih-tatih sementara kereta di belakangnya terbakar dengan nyala api yang besar.

Warganet menyebutkan, sosok yang terekam kamera adalah asisten masinis KA Brantas yang keluar dari kereta usai kecelakaan.

"Momen asisten masinis terekam di lokasi kejadian berjalan tertatih dengan api di belakang. Respect untuk masinis dan asistennya. Gugup tapi tak panik. Menginstruksikan penumpang agar kegerbong belakang sehingga tak terjadi korban jiwa. Ini saat asisten masinis berlari menghindari kobaran api yang membesar," tulis pengunggah.

Diketahui, KA Brantas mengalami kecelakaan usai menabrak truk yang mogok di tengah rel di perlintasan sebidang Jalan Madukoro, Semarang pada Selasa (18/7/2023) malam.

Akibat kecelakaan itu, satu penumpang mengalami luka usai berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke sungai. Selain itu, sembilan perjalanan kereta juga terganggu.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik KA Brantas Tabrak Truk di Semarang

Lantas, bagaimana tanggapan PT Kereta Api Indonesia (KAI) soal video diduga asisten masinis KA Brantas keluar dari kereta yang terbakar itu?

Baca juga: KA Brantas Tabrak Truk di Semarang, Api Sempat Berkobar

Tanggapan KAI

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko mengatakan, pihaknya bersyukur karena masinis dan asisten masinis KA Brantas selamat walau keretanya kecelakaan dan terbakar.

"Alhamdulillah masinis dan asisten masinis dalam keadaan selamat," kata Ixfan kepada Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Ixfan menyampaikan, masinis dan asisten masinis KA Brantas yang selamat usai kecelakan masih memerlukan waktu istirahat untuk pemulihan secara psikis.

Meski begitu, saat ditanya soal sosok yang terekam dalam video asisten masinis KA Brantas atau bukan, ia tidak memberi jawaban.

Pun ketika ditanya soal langkah selanjutnya terhadap masinis dan asisten masinis KA Brantas yang sudah berusaha menyelamatkan penumpang, ia juga tidak menjawab.

Baca juga: 5 Fakta KA Brantas Tabrak Truk di Semarang, Sopir dan Kernet Belum Ditemukan

Masinis akan dimintai keterangan

Terpisah, Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengatakan, pihaknya akan memanggil masinis dan asistem masinis untuk dimintai keterangan.

Pihaknya juga berencana memanggil petugas palang pintu terkait terbakarnya KA Brantas setelah menabrak truk.

"Hari ini kita sudah minta keterangan terhadap pengemudi truk dan pengemudinya," kata Yunaldi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

"Kita mintai keterangan, besok kita minta keterangan petugas palang, masinis ketera api, dan asisten masinisnya," sambungnya.

Yunaldi menjelaskan, Polrestabes Semarang akan melibatkan tim Traffic Accident Alaysis (TAA) dari Dirlantas Polda Jateng untuk mencari titik terang kecelakaan tersebut.

Baca juga: Berkaca dari Kecelakaan KA Brantas di Semarang, Ini Aturan Lewat di Pelintasan Kereta Api

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau