KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog yang baru, Senin (9/9/2024).
Penunjukkan Wahyu sebagai Dirut Bulog dimuat dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-73/DHK.MBU.A/09/2024.
Masuknya Wahyu ke jajaran direksi secara otomatis menggeser Bayu Krisnamurthi dari posisi Dirut Bulog.
Bayu dicopot setelah ia menduduki jabatan sebagai Dirut Bulog selama sembilan bulan sejak Desember 2023 menggantikan Budi Waseso.
“Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi bersama Purnomo Sinar Hadi sebagai Direktur Human Capital telah menyelesaikan pengabdiannya di Perum Bulog,” kata Sekretaris Perusahaan A Widiarso dikutip dari Antara, Selasa (10/9/2024).
Berikut profil dan harta kekayaan Dirut Bulog yang baru, Wahyu Suparyono.
Baca juga: Beras Saset 200 Gram Seharga Rp 2.500 Disebut Segera Hadir di Pasaran, Ini Kata Bulog
Sebelum menjabat sebagai Dirut Bulog, Wahyu merupakan Dirut Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).
Dilansir dari Tribunnews, Senin, Wahyu lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 17 Oktober 1959.
Ia pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada 1990.
Wahyu melanjutkan studinya ke Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi dan memperoleh gelar master manajemen dari sekolah tinggi ini pada 1997.
Setelah itu, Wahyu mengambil studi Doktor Ilmu Manajemen di Universitas Brawijaya (UB) Malang pada 2014.
Pada tahun yang sama ketika studi di UB, Wahyu ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).
Baca juga: Beredar Foto Beras SPHP Berstiker Prabowo-Gibran, Ini Kata Bulog dan TKN
Posisi tersebut diemban Wahyu pada 16 Juni 2014 hingga 7 Juni 2015 sebelum ditunjuk sebagai Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog pada 8 Juni 2015 hingga 31 Juli 2016.
Perjalanan karier Wahyu berlanjut sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Perum Bulog pada 1 Agustus 2016 hingga 27 November 2017.
Wahyu sempat ditugaskan sebagai Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) pada 14 Desember 2017 hingga 18 Juli 2020.