KOMPAS.com - Gangguan asam lambung merupakan penyakit pencernaan yang cukup mengganggu jika kambuh.
Penderitanya akan merasakan rasa melilit pada perut bagian kiri, terkadang sampai sulit untuk bergerak bahkan menelan makanan.
Pada kondisi tertentu, gangguan asam lambung dapat menjadi penyakit dengan kategori parah.
Sebagian orang cenderung menganggap gejala awalnya sebagai keluhan biasa, seperti masuk angin atau gangguan pencernaan ringan.
Apabila dibiarkan, gangguan asam lambung parah bisa merusak jaringan tubuh secara permanen.
Dengan mengetahui gejala gangguan asam lambung yang parah, kita bisa melakukan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi berbahaya.
Baca juga: 4 Penyebab Asam Lambung Naik Saat Bangun Tidur, Apa Saja?
Lalu, apa saja gejala gangguan asam lambung yang sudah dalam kondisi parah?
Dokter penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM mengatakan, gejala khas dari gangguan asam lambung parah adalah muntah darah.
Menurut Ari, muntah darah juga dibarengi dengan gejala lainnya.
"Kondisi yang parah bisa saja pasien itu muntah darah, nyeri yang hebat sampai tidak bisa makan," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/5/2025).
Terkait hal itu, Ari menyampaikan bahwa pasien yang mengalami asam lambung parah cenderung dehidrasi.
"Muntah-muntah terus sampai kekurangan cairan atau terjadi kekurangan elektrolit juga menjadi gejala gangguan asam lambung yang sudah parah," lanjut dia.
Ari menjelaskan, gejala lain dari gangguan asam lambung parah adalah munculnya rasa panas dada seperti terbakar (heart burn) dan mulutnya pahit.
Hal ini dikarenakan adanya isi lambung yang balik arah dari lambung ke kerongkongan dan saluran pernapasan.
Baca juga: 11 Makanan Sehari-hari Penyebab Asam Lambung Naik, Apa Saja?
Pada tahap lanjut, iritasi yang terus-menerus bisa menyebabkan peradangan, luka, bahkan perubahan sel di kerongkongan yang dikenal sebagai Barret's Esophagus, yang berpotensi menjadi kanker.