KOMPAS.com - Kopi diminati banyak orang karena memiliki banyak keunggulan, baik dari cita rasa maupun khasiat.
Dari segi manfaat, senyawa dalam kopi, terutama kafein, terbukti bisa mendongkrak semangat, meningkatkan fokus, dan mengusir kantuk.
Kemudian, kopi juga dipercaya dapat memberikan perlindungan terhadap kanker yang memengaruhi mulut, tenggorokan, dan kotak suara.
Dicukil dari Kompas.com (02/01/2025), dalam penelitian yang diterbitkan di Journals American Cancer Society, para peneliti menemukan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi berkafein setiap hari dapat mengurangi kemungkinan seseorang terkena kanker kepala atau leher sebanyak 17 persen.
Meski begitu, kebiasaan minum kopi tiap hari tetap harus hati-hati dan mempertimbangkan banyak hal, terutama jika Anda tengah sakit.
Karena kopi bisa memengaruhi beberapa pengobatan seperti di bawah ini.
Baca juga: Apakah Minum Kopi dan Green Tea Baik bagi Liver?
Dilansir dari 1News, peneliti dari Inggris, Dipa Kamdar mengatakan, kopi bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu sehingga menurunkan keefektifan obat dan memicu efek samping.
Lantas, jenis obat apa saja yang bisa berinteraksi dengan kopi?
Sebagai stimulan, kafein bekerja atau memiliki efek mempercepat sistem saraf pusat.
Sedangkan pseudoefedrin, dekongestan yang ditemukan dalam obat flu dan pilek seperti Sudafed, juga merupakan stimulan.
Saat diminum bersamaan, efek stimulan dari keduanya akan menguat, berpotensi menyebabkan kegelisahan, sakit kepala, detak jantung cepat, dan insomnia.
Selain itu, banyak obat flu yang juga sudah mengandung tambahan kafein, sehingga meningkatkan risiko ini lebih lanjut.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa menggabungkan kafein dengan pseudoefedrin dapat meningkatkan gula darah dan suhu tubuh. Hal ini riskan bagi penderita diabetes.
Efek stimulan juga menjadi perhatian ketika menggabungkan kafein dengan obat ADHD seperti amfetamin, atau dengan obat asma seperti teofilin, yang memiliki struktur kimia yang mirip dengan kafein.
Menggunakan keduanya dalam waktu bersamaan dapat meningkatkan risiko efek samping seperti detak jantung yang cepat dan gangguan tidur.