KOMPAS.com - Sekitar 20 persen dari seluruh populasi penduduk Korea Selatan memiliki nama keluarga Kim. Kemudian disusul Lee dan Park (atau Pak).
Jika ditotal secara keseluruhan, sekitar 45 persen orang Korea memiliki salah satu dari ketiga nama tersebut.
Dilansir dari laman Holt International, berdasarkan data Sensus Penduduk dan Perumahan dari Layanan Informasi Statistik Korea (KOSIS) yang dilakukan setiap 15 tahun, Kim adalah nama paling umum.
Baca juga: Siapa Kim Keon-hee yang Dijuluki Lady Macbeth Korea Selatan?
Sensus terakhir dilakukan pada tahun 2015 dan menemukan 286 nama keluarga di Korea, dengan Kim, Lee, dan Park menempati tiga posisi teratas.
Berikut 10 nama keluarga paling umum di Korea berdasarkan sensus KOSIS 2015:
Baca juga: Sajikan Menu Inovatif Berisi Semut, Restoran di Korea Selatan Terancam Denda Rp 600 Juta
Lantas, mengapa banyak orang Korea Selatan memiliki nama Kim?
Di kerajaan Silla (57 SM–935 M) Kim (yang berarti “emas”) adalah nama keluarga yang terkemuka dan menjadi penguasa Silla selama 700 tahun, menurut Britannica.
Silla adalah kerajaan yang berperang dan bersekutu dengan negara-negara lain di semenanjung Korea dan akhirnya menyatukan sebagian besar Korea pada tahun 668.
Baca juga: Sosok Lee Jae-myung, Mantan Buruh Pabrik yang Kini Jadi Presiden Korea Selatan
Selama berabad-abad di Korea, nama keluarga hanya diperuntukkan bagi kalangan atas dan bangsawan.
Keadaan ini bertahan sampai pemberian nama keluarga menjadi tanda dukungan dari raja selama dinasti Goryeo (935–1392).
Kemudian, selama akhir dinasti Joseon (1392–1910), beberapa rakyat jelata mengadopsi nama keluarga untuk keuntungan sosial dan ekonomi.
Baca juga: Berusia 93 Tahun, Rektor di Korea Selatan Ini Bagikan Resep Awet Muda
Dan praktik ini berkembang luas setelah sistem kelas dihapuskan pada 1894 dan penjajah Jepang memaksa orang Korea untuk mengambil nama keluarga.
Ketika sistem kelas tersebut resmi dihapuskan, hampir semua orang memiliki nama keluarga seperti yang kita kenal sekarang.
Banyak rakyat jelata memilih nama keluarga dari klan-klan tinggi seperti Kim, Lee, atau Park.
Baca juga: Harta Orang Terkaya di Indonesia Lebih Tinggi daripada Konglomerat di Korea Selatan, Kok Bisa?
Secara umum, unit dasar sistem kekerabatan tradisional Korea adalah klan (bongwan), yakni kelompok yang nama belakangnya menandakan asal geografis yang sama.