KOMPAS.com - Populer kanal Tren sepanjang Senin (25/8/2025) hingga Selasa (26/8/2025) pagi masih soal kasus dugaan korupsi Immanuel Ebenezer yang tengah ramai diperbincangkan publik.
Terlebih, mengenai permohonannya mendapat ampunan dari presiden alias amnesti.
Pakar hukum mengatakan, keinginan Immanuel Ebenezer tersebut tidak pantas, dan belum tepat waktunya.
Selain itu, yang juga jadi populer kanal Tren adalah soal kritikan terhadap DPR yang melahirkan wacana pembubaran lembaga legislatif tersebut.
DPR menjadi simbol keterwakilan rakyat dalam sistem demokrasi Indonesia. Namun, kritik terhadap lembaga legislatif ini belakangan makin santer menyeruak. Bahkan, kritikan berujung pada wacana ekstrem berupa pembubaran DPR.
Pakar Hukum Tata Negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Sunny Ummul Firdaus menegaskan, bahwa tidak ada dasar hukum bagi demonstrasi atau tekanan massa untuk membubarkan DPR.
Menurutnya, aksi massa hanya dapat berfungsi sebagai pemicu perubahan politik.
Tekanan dari publik bisa mendorong DPR memperbaiki kebijakan, atau bahkan memicu perubahan konstitusi melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), namun tidak bisa membubarkan.
Penjelajah Perseverance milik NASA menemukan benda menarik di Mars.
Instrumen Mastcam-Z pada 5 Agustus 2025 menangkap gambar batuan yang bentuknya menyerupai helm tempur abad pertengahan.
Batuan ini memiliki puncak runcing dan tekstur nodular berlubang, seolah menyerupai baju zirah yang telah terkikis waktu.
Temuan ini pun menambah daftar panjang koleksi bentuk unik yang ditemukan Perseverance, mulai dari batu mirip alpukat hingga meteorit berbentuk donat.
Ilmuwan Temukan Benda Mirip Helm Tempur di Mars, dari Mana Asal Usulnya?
Eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel berharap mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto, seperti yang diberikan Pemimpin Negara kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.