KOMPAS.com - Sebuah kendaraan taktis (rantis) Brimob berjenis Barracuda terekam kamera warga saat melaju di tengah aksi demonstrasi di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).
Dalam rekaman yang beredar luas di media sosial, kendaraan tersebut terlihat tabrak dan lindas seorang pengemudi ojek online yang berada di lokasi.
Peristiwa itu sontak memicu kehebohan publik karena insiden tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengenai prosedur pengendalian massa dan keamanan penggunaan kendaraan taktis di ruang publik.
Sejumlah saksi mata menyebutkan, kendaraan taktis itu melaju dengan kecepatan cukup tinggi sebelum akhirnya mengenai korban.
Di tengah sorotan terhadap kejadian tersebut, masyarakat mulai mencari spesifikasi dan fungsi Barracuda yang kerap digunakan Brimob karena ditaksir memiliki bobot berat tapi bisa melaju kencang.
Baca juga: Demo di Mako Brimob Solo Ricuh, 1 Driver Ojol Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Terkena Gas Air Mata
Dilansir dari Defense Advancement (28/7/2022), Kepolisian Negara Republik Indonesia membeli 25 unit kendaraan lapis baja Barracuda 4x4 dari Hanwha Defense.
Hanwha Defense adalah anak usaha pertahanan Hanwha Group di Korea Selatan, yang telah memasok lebih dari 8.500 kendaraan tempur moden ke berbagai negara, termasuk Malaysia, Turki, Polandia, Finlandia, Norwegia, Estonia, dan India.
Kontrak kerja sama ditandatangani pada 15 Juni 2022 antara Hanwha Corporation dan Polri setelah melalui proses tender internasional yang kompetitif.
Kesepakatan itu menjadi ekspor Barracuda kedua ke Indonesia sejak 2004, ketika Polri menerima 20 unit kendaraan serupa.
Jadi, total mobil Barracuda yang dimiliki RI sebanyak 45 unit.
Barracuda dikenal sebagai kendaraan lapis baja taktis serbaguna untuk misi pengintaian dan keamanan dalam negeri.
Jenis mobil barracuda yang dibeli Indonesia adalah Mercedes-Benz FGA.
Baca juga: Demo Ojol di Mako Brimob Solo Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Mobil ini memiliki bobot sekitar 12,5 ton dengan pelat baja pelindung yang mampu menahan tembakan proyektil 7,62 mm.
Kendaraan ini dapat melaju hingga 100 km per jam dengan jarak tempuh maksimal 1.160 km.
Fitur unggulan lain adalah ban run-flat, yang memungkinkan kendaraan tetap bergerak dengan kecepatan 30 km/jam meski tekanan ban mengalami kebocoran.