KOMPAS.com - Sebuah perusahaan Jepang ramai diperbincangkan di media sosial usai menawarkan layanan sewa orang "seram" untuk membantu pelanggan menyelesaikan permasalahan hidup.
Layanan ini menyewakan orang-orang menakutkan dengan tato dan badan besar yang mengintimidasi untuk mendampingi pelanggan layaknya bodyguard.
Umumnya, klien menyewa orang ini untuk berkonfrontasi dengan tetangga yang berisik, rekan kerja yang sinis, atau pasangan yang suka berselingkuh.
Bukan memukul, staf berperawakan preman tersebut hanya diam dan merengut saat mendampingi klien, pembawaannya seolah akan melakukan kekerasan terhadap orang yang ditemui itu.
Baca juga: Nenek di Jepang Tertipu Pacar Online yang Mengaku Astronot
Dikutip dari SCMP, Minggu (7/9/2025), walaupun orang yang disewa memberikan sugesti ketidaknyamanan, perusahaan berjanji bahwa mereka tidak akan melakukan hal ilegal.
Mereka menegaskan bahwa para staf tidak akan mau untuk melakukan tindakan ilegal, misalnya kekerasan meskipun diminta oleh klien.
Ditegaskan juga bahwa perusahaan tidak mempekerjakan gangster.
Penyedia layanan pun mengeklaim, para staf bisa memecahkan masalah klien dengan cepat dan efektif.
Misalnya, seorang staf berhasil menemani klien memberi tahu tetangganya yang berisik untuk tenang, yang lainnya berpura-pura menjadi teman klien di tempat kerja yang penuh bully.
Staf juga menemani seorang istri menemui selingkuhan suaminya dan membuat wanita tersebut mengakui perbuatannya.
Seorang klien mengakui, menyewa layanan ini membuat mereka merasa lebih aman dan tenang ketika berhadapan dengan orang-orang bermasalah.
Baca juga: Seniman Jepang Sho Shibuya Soroti Krisis di Indonesia Lewat Lukisan Merah Putih
Untuk menyewa orang seram, pelanggan harus membayar biaya 20.000 yen (sekitar Rp 2,2 juta) untuk 30 menit dan 50.000 yen (sekitar Rp 5,5 juta) untuk tiga jam.
Apabila klien berada di luar Tokyo, ada tambahan biaya perjalanan untuk staf ke sana, dikutip dari Malay Mail, Minggu (7/9/2025).
Sementara itu, perusahaan mengeklaim bahwa sebagian besar kasus dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit.
Warganet pun banyak yang menunjukkan dukungan terhadap layanan unik ini.
“Saya pikir ini adalah layanan yang bermanfaat karena sudah menjadi sifat manusia untuk menindas yang lemah dan takut pada yang kuat,” ujar satu warganet.
“Saya penasaran apa jadinya kalau kedua belah pihak menyewa orang yang menakutkan?,” ungkap yang lainnya.
Meski banyak mendapat dukungan, jasa unik ini telah ditutup pada 31 Agustus 2025.
Perusahaan tidak mencantumkan alasan penutupan, tetapi banyak orang menduga bahwa bisnis tersebut tidak memiliki izin untuk dijalankan.
Baca juga: Ketika Polisi di Jepang Membungkuk Minta Maaf di Depan Makam Korban Salah Tangkap...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini