Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Pagar Beton di Pesisir Cilincing: Kantongi Izin KKP, Bikin Nelayan Merugi

Kompas.com - 11/09/2025, 17:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga unit pagar beton sepanjang tiga kilometer (km) berdiri kokoh di pesisir Cilincing, Jakarta Utara.

Deretan beton berjejer itu disebut pertama kali berdiri pada Mei 2025. Awalnya, hanya satu unit beton yang dipasang.

Namun, tiga bulan berselang, beberapa beton mulai dipasang. Kini, setidaknya sudah ada tiga pagar beton di kawasan tersebut.

Seorang nelayan setempat, Boy (nama samaran) mengatakan bahwa beton-beton itu dipasang untuk keperluan bongkar muat batu bara.

Namun, keberadaannya merugikan Boy dan nelayan lainnya di Cilincing. Mereka menjadi kesulitan menangkap ikan-ikan di laut semenjak pagar laut itu ada.

Lantas, bagaimana pembangunan pagar beton tersebut?

Baca juga: Siapa Pemilik Pagar Beton di Pesisir Cilincing yang Dikeluhkan Nelayan? Ini Penjelasan KKP

Fakta pagar beton di Cilincing

Berikut ini 7 fakta soal pembangunan pagar beton di kawasan perairan Cilincing, Jakarta:

1. Berdiri di kawasan PT KCN

Direktur Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Fajar Kurniawan mengaku sudah mengecek langsung keberadaan pagar beton tersebut.

Hasil verifikasi menyebutkan bahwa pagar beton tersebut dibangun di kawasan reklamasi milik salah satu perusahaan ternama.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melakukan verifikasi lapangan terkait keluhan nelayan Cilincing atas proyek reklamasi di area PT Karya Cipta Nusantara (KCN)," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (11/9/2025).

Dikutip dari Antara, PT KCN adalah perusahaan yang melayani jasa kepelabuhan, seperti bongkar muat, curah kering, dan alat berat.

Perusahaan ini berdiri sejak 2006.

Baca juga: Pagar Beton Resahkan Nelayan di Pesisir Cilincing, Untuk Proyek Apa?

2. Dapat izin KKP

Selain mengungkap pemilik pagar beton, Fajar juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan izin atas proyek reklamasi tersebut.

"Proyek tersebut memiliki izin lengkap dan di lapangan pemrakarsa tidak menutup akses bagi nelayan," kata dia.

Meski aspek legalitas terpenuhi, KKP mengaku akan tetap mengawasi pelaksanaan proyek agar berjalan sebagaimana mestinya dan tidak merugikan masyarakat sekitar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau