BANDUNG, KOMPAS.com - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dibangun oleh Polresta Bandung di Desa Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tanggal 11 Agustus 2025.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, menyatakan bahwa dapur SPPG ini akan mampu melayani sebanyak 3.503 porsi makanan.
"Alhamdulillah, tadi sudah kita cek dan sudah sangat siap untuk operasional. Insyaallah, nanti tanggal 11 Agustus ini sudah dimulai hari pertama untuk memasak dan akan dibagikan kepada para penerima manfaat," ungkapnya setelah melakukan pengecekan dapur SPPG pada Senin (4/8/2025).
Baca juga: Jateng Masih Butuh 2.418 Unit Dapur SPPG untuk Genjot Makan Bergizi Gratis
Aldi menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Soreang akan difokuskan kepada pelajar, mulai dari TK, SD, hingga SMP yang berada di sekitar lokasi dapur.
Ia juga menekankan pentingnya aspek kebersihan dalam operasional dapur SPPG. "Dapur SPPG ini higenis. Tidak hanya petugas dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang akan mengawasi, tetapi juga ahli gizi serta pengawasan internal dari Yayasan Bhyangkari," tambahnya.
Lebih lanjut, Aldi menyampaikan bahwa dapur ini akan melibatkan masyarakat setempat untuk bekerja di lokasi tersebut.
"Nanti di sini ada kepala SPPG-nya, kemudian ada ahli gizi. Kami juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk bekerja di tempat ini," ujarnya.
Pihak Polresta Bandung juga akan menggandeng Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Soreang sebagai pemasok bahan baku untuk menu program MBG. "Bahan-bahan makanan itu kita juga akan membeli di daerah-daerah sini," kata Aldi.
Baca juga: Belatung di Menu MBG SMK PL Magelang, SPPG Muntilan Ubah Cara Masak Lele
Kerjasama antara semua pihak yang terlibat diharapkan dapat mempercepat implementasi program MBG.
"Ini tentunya dalam rangka mengimplementasikan program pemerintah, program Bapak Presiden dalam memberikan makanan bergizi gratis kepada masyarakat. Kami informasikan bahwa penerima di SPPG ini lebih kurang 3.503 orang," tutupnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini