BULELENG, KOMPAS.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng, Bali, khawatir terhadap potensi dampak aksi demonstrasi yang terjadi di Bali.
Aksi demonstrasi yang berlangsung pada Sabtu (30/8/2025) di Denpasar, tepatnya di depan Polda Bali, berujung ricuh dan menyebabkan 22 orang diamankan aparat kepolisian.
Kepala Dispar Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menilai kekhawatiran ini wajar, terutama mengingat beberapa negara asal wisatawan telah mengeluarkan imbauan perjalanan (travel warning) dan larangan bepergian (travel ban).
Baca juga: Ribuan Pecalang di Bali Berkumpul Menolak Anarkisme
"Tentu secara psikologis, ada kekhawatiran dampak terhadap reservasi atau tingkat kunjungan. Cuma karena baru, kami juga belum dapat info lanjutan," ujar Dody pada Senin (1/9/2025).
Dody menambahkan bahwa Australia biasanya menjadi negara yang paling cepat merespons situasi dengan mengeluarkan travel warning.
Ia berharap kondisi keamanan di Bali segera pulih agar tidak berdampak negatif pada industri pariwisata yang sangat sensitif terhadap isu keamanan.
"Mudah-mudahan segera kondusif, sehingga tidak berdampak pada perekonomian Bali," ucapnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan hingga Minggu (31/8/2025), sejumlah negara telah mengeluarkan travel warning, di antaranya Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Australia.
Baca juga: Polisi Bebaskan 155 Pengunjuk Rasa yang Ditangkap Saat Demo di Bali
Namun, hingga saat ini, belum ada negara yang menetapkan travel ban.
Situs resmi pemerintah Australia, smartraveller.gov.au, mengingatkan bahwa protes besar-besaran di Indonesia berpotensi meningkat menjadi kekerasan dan kerusakan properti.
Dalam situs tersebut, warga negara Australia diimbau menghindari lokasi unjuk rasa karena dapat menyebabkan gangguan serta memengaruhi mobilitas lalu lintas.
Mereka juga diminta memantau media lokal guna memperoleh informasi terkini terkait situasi keamanan di Indonesia, termasuk Bali.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini