Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Otak Menyusut Saat Usia Bertambah

Kompas.com - 26/05/2025, 19:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, otak juga mengalami proses penuaan, dan salah satu dampak alaminya adalah penyusutan otak. Proses ini, yang dalam istilah medis dikenal sebagai atrofi otak atau atrofi serebral, melibatkan hilangnya sel-sel otak (neuron) dan koneksi antarneuron.

Meskipun ini adalah bagian dari proses penuaan normal, tingkat dan area penyusutan bisa sangat bervariasi antarindividu.

Beberapa area otak mengalami penyusutan lebih cepat dibanding area lain, dan perubahan ini bisa berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif yang sering dialami lansia.

Fungsi-fungsi seperti memori kerja, ingatan episodik, kecepatan memproses informasi, dan penalaran logis biasanya menjadi yang paling terdampak.

Penyusutan otak juga berdampak pada konektivitas saraf di dalam otak. Penurunan konektivitas ini dapat memicu gangguan seperti delirium — kondisi kebingungan mendadak yang lebih sering terjadi pada orang lanjut usia — dan bahkan bisa menjadi pintu masuk menuju demensia.

Baca juga: Pentingnya Pola Hidup Sehat di Usia Muda untuk Mencegah Demensia dan Stroke

Selain penyusutan otak, penuaan juga membawa sejumlah perubahan pada organ otak, antara lain berkurangnya sambungan antar sel-sel saraf otak, perubahan sistem neurotransmiter yang menyambungkan informasi antara otak dan tubuh, serta perubahan massa otak.

Faktor risiko penyusutan otak

Ketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat terjadinya penyusutan otak saat usia bertambah:

Kebugaran fisik
Sebuah studi dari Sekolah Kedokteran Universitas Boston menunjukkan hubungan kuat antara kebugaran fisik dan volume otak di masa tua.

Dalam penelitian yang melibatkan lebih dari 1.200 orang dewasa dari Studi Jantung Framingham, ditemukan bahwa peserta yang memiliki kebugaran fisik rendah di usia 40-an menunjukkan volume otak yang lebih kecil saat mencapai usia 60-an. Penurunan volume ini dianggap sebagai tanda penuaan otak yang dipercepat.

Hasil ini menegaskan pentingnya menjaga kesehatan fisik sejak usia paruh baya.

Baca juga: Latihan Beban Bisa Bikin Awet Muda, Ini Alasannya

Kerusakan vaskular
Para peneliti dari Universitas Boston juga menemukan bahwa orang dengan tingkat kebugaran rendah mengalami peningkatan tekanan darah diastolik yang jauh lebih tinggi setelah beberapa menit di atas treadmill, bahkan saat bergerak dengan kecepatan lambat. Orang-orang inilah yang lebih mungkin mengalami penyusutan volume otak pada usia 60 tahun.

Fluktuasi tekanan darah dapat merusak pembuluh darah kecil di otak yang rentan terhadap perubahan tersebut. Kerusakan pembuluh darah di otak kemudian dapat menyebabkan perubahan struktural dan hilangnya fungsi kognitif.

Oleh karena itu mengendalikan tekanan darah disarankan untuk menjaga agar kemampuan berpikir tetap terjaga walau usia sudah menua.

Meskipun orang sering kali baru mulai mengkhawatirkan kesehatan otak sampai mereka tua, penelitian seperti yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa menjaga kesejahteraan otak perlu dimulai saat kita jauh lebih muda dengan cara membuat pilihan gaya hidup yang sehat.

Baca juga: Tanda-tanda Menua dengan Sehat, Lebih dari Sekadar Tes Fisik

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau