KOMPAS.com – Masyarakat yang aktif berolahraga, terutama padel dan yoga, disarankan untuk melakukan sejumlah langkah pencegahan agar terhindar dari cedera, terutama pada tulang dan sendi.
Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Subspesialis Ortopedi Tulang Belakang dr. Andra Hendrianto, Sp.OT(K) mengatakan, padel menjadi olahraga yang tengah digemari, namun membutuhkan kelincahan ekstra.
“Sekarang apalagi di Jakarta sedang banyak yang berolahraga padel dan memang olahraga ini menuntut kita untuk menjadi sangat lincah,” kata Andra, seperti ditulis Antara, Jumat (18/7/2025).
Baca juga: Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Menurut Andra, langkah pertama untuk mencegah cedera adalah melakukan pemanasan dengan durasi dan intensitas yang cukup. Ia menjelaskan, pemanasan akan membuat otot menjadi lebih pendek dan urat lebih panjang.
“Otot yang lebih pendek lebih siap untuk gerakan yang cepat berubah posisi, sementara urat yang lebih panjang akan jauh lebih lentur dan menjaga tubuh tidak mudah cedera,” jelas dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini.
Setelah berolahraga, pendinginan juga tidak boleh dilewatkan. Tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukup agar dapat pulih sebelum kembali beraktivitas fisik.
“Jangan begadang, kita harus tahu batasan-batasan kita. Artinya, kalau sudah capek, kurang tidur dan sebagainya, enggak sempat makan, ada kalanya kita harus berhenti sejenak untuk memulihkan kondisi badan kita,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia itu.
Baca juga: Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa olahraga seperti yoga memerlukan perhatian khusus terhadap teknik dan posisi tubuh.
Andra menyarankan agar pemula memulai latihan yoga bersama instruktur berpengalaman atau teman yang sudah memahami teknik yang benar.
“Hal ini dikarenakan yoga merupakan olahraga yang perlu dilakukan dalam posisi tubuh yang tepat. Teknik yang salah akan mendorong tubuh merasakan nyeri, lelah, dan kurang nyaman,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa gangguan pada tulang dan sendi tidak hanya disebabkan oleh olahraga atau kecelakaan, tetapi juga bisa muncul karena posisi tubuh yang tidak ergonomis saat bekerja atau beraktivitas sehari-hari.
“Jangan lupa kalau misalnya bekerja itu dengan posisi yang ergonomis, karena sebagian besar masalah tulang dan sendi itu disebabkan selain cedera misalnya kecelakaan, itu ada karena posisi bekerja tubuh yang kurang ergonomis,” kata Andra.
Ia mengingatkan, aktivitas seperti menggendong anak, tidur meringkuk, atau sering menunduk juga dapat menimbulkan masalah pada tulang dan sendi jika dilakukan terus-menerus tanpa postur yang benar.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini