KOMPAS.com - Hati-hati, mengonsumsi vitamin atau suplemen berlebihan justru bisa menimbulkan masalah serius bagi tubuh.
"Orang-orang menganggap suplemen sama seperti buah. Mereka berpikir, cranberry atau anggur tidak akan membuat saya sakit jadi, jika saya mengonsumsinya lebih banyak, saya akan menjadi lebih sehat," kata Robert J. Fontana, MD, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Michigan di Ann Arbor, dilansir dari Yahoo, Rabu (3/9/2025).
Lantas, mengapa demikian?
Baca juga:
Menurut penjelasan para ahli, suplemen seharusnya digunakan untuk mengisi kekurangan nutrisi tertentu, bukan sebagai pengganti pola makan sehat.
Olivia Thomas, MS, RD, LDN, direktur inovasi dan implementasi nutrisi di Boston Medical Center, menekankan bahwa suplemen hanyalah produk tambahan, bukan jalas pintas menuju kesehatan.
"Suplemen seharusnya mengisi kekurangan nutrisi tertentu, bukan menggantikan pola makan seimbang atau bertindak sebagai jalan pintas menuju kesehatan yang lebih baik," ujar Thomas.
Sebagai informasi, di Amerika Serikat (AS), suplemen tidak diatur ketat oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) seperti halnya obat atau makanan.
"Anda tidak tahu kualitas suplemennya. Sering kali, suplemen tidak diberi label yang akurat. Hindari suplemen dengan label yang menunjukkan manfaat apa pun," ucap Pieter Cohen, MD, profesor kedokteran di Harvard Medical School sekaligus pemimpin Program Penelitian Suplemen Cambridge Health Alliance di Cambridge, MA.
Oleh sebab itu, langkah paling aman sebelum mengonsumsi suplemen apa pun adalah berkonsultasi dengan dokter, terutama jika sedang menjalani pengobatan tertentu atau memiliki kondisi medis khusus.
Baca juga:
Cindy Reuter, N.D., M.S.O.M., M.P.H., LA.c., direktur media bidang kedokteran integratif di Dartmouth Health Alice Peck Day Memorial Hospital mengatakan, orang dengan masalah hati, ginjal, jantung, dan kanker, serta ibu hamil atau menyusui perlu ekstra hati-hati minum vitamin atau suplemen.
"Jika Anda memiliki masalah hati, ginjal, atau jantung, jika Anda sedang menjalani perawatan kanker, jika Anda sedang mengonsumsi obat pengubah kekebalan tubuh atau pengencer darah, atau jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan (sebaiknya hati-hati)," jelas Reuter.
Oleh karena itu, menggabungkan suplemen dengan obat lain bisa menimbulkan interaksi berbahaya.