Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya

Kompas.com - 16/07/2025, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com – Vitamin C dikenal penting untuk daya tahan tubuh, kesehatan kulit, hingga penyembuhan luka.

Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa vitamin ini sangat rentan rusak jika tidak ditangani dengan tepat.

Ahli gizi Olivia Gresya, S.Gz menekankan bahwa vitamin C sangat mudah terdegradasi oleh panas, oksigen, dan waktu penyimpanan.

Oleh karena itu, memilih sumber vitamin C yang tepat menjadi hal penting agar manfaatnya tetap optimal.

“Vitamin C sangat rentan oleh suhu panas, oksigen, dan jangka waktu penyimpanan. Sehingga makin segar dan minim olahan, maka makin baik,” ujar Olivia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/7/2025).

Baca juga: Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Ciri sumber vitamin C yang baik

Menurut Olivia, ada beberapa kriteria untuk menentukan apakah suatu makanan merupakan sumber vitamin C yang baik. Salah satunya adalah kadar kandungan nutrisinya.

“Sumber vitamin C yang baik adalah yang mengandung minimal 20 persen angka kecukupan gizi (AKG), atau lebih dari 20 miligram vitamin C per 100 gram,” jelasnya.

Selain kandungan, ia juga menyoroti kemudahan akses dan kebiasaan konsumsi.

“Makanan tersebut sebaiknya mudah didapat, terjangkau, dan bisa dikonsumsi dalam bentuk segar,” ucap Olivia.

Buah-buahan menjadi contoh ideal karena biasanya dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu pengolahan rumit yang berpotensi merusak kandungan vitamin C.

Baca juga: Bukan Jeruk, Ini Buah dengan Vitamin C Lebih Tinggi menurut Ahli Gizi

Contoh makanan kaya vitamin C

Beberapa contoh makanan yang dinilai baik sebagai sumber vitamin C antara lain jambu biji (200–250 mg/100 g), paprika merah (120–150 mg/100 g), kiwi (90–100 mg/100 g), brokoli (89 mg/100 g), dan pepaya matang (60–70 mg/100 g).

“Makanan segar seperti ini, jika dikonsumsi tanpa banyak pemrosesan, bisa menjadi pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian,” katanya.

Baca juga: Apakah Lansia Boleh Minum Vitamin C? Berikut Penjelasannya…

Kenapa perlu diperhatikan?

Karena vitamin C mudah rusak, Olivia menyarankan untuk tidak terlalu mengandalkan makanan yang telah lama disimpan atau dimasak terlalu lama sebagai sumber utama.

“Untuk menjaga kandungan vitamin C-nya, makanan sebaiknya tidak dimasak terlalu lama atau disimpan terlalu lama,” tutur dia.

Olivia juga menambahkan bahwa mengonsumsi sumber alami dari makanan jauh lebih baik dibanding hanya mengandalkan suplemen.

Selain kandungan vitamin C, makanan segar juga menyediakan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau