Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Kesehatan Siapkan Delapan Skenario, Termasuk Potensi Kenaikan Iuran JKN

Kompas.com - 15/07/2025, 12:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com – BPJS Kesehatan tengah menyiapkan delapan skenario untuk menjaga stabilitas Dana Jaminan Sosial (DJS), termasuk kemungkinan adanya penyesuaian iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di masa mendatang.

Hal itu disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat menjawab pertanyaan wartawan usai acara Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024 di Jakarta, Senin (14/7/2025).

"Tentu kita sudah bikin, ada sekitar delapan skenario, itu bagaimana seandainya ke depan," ujar Ghufron, seperti dikutip dari Antara, Senin.

Meski skenario telah disusun, Ghufron menegaskan kondisi keuangan BPJS Kesehatan saat ini masih tergolong sehat.

Penilaian itu mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 84 Tahun 2015 tentang pengelolaan aset jaminan sosial, di mana DJS dinyatakan sehat apabila memiliki kecukupan dana untuk membayar klaim minimal 1,5 bulan ke depan atau paling banyak enam bulan.

Baca juga: Tak Semua Bisa Ditanggung: Ini 5 Kondisi Gawat Darurat Menurut BPJS Kesehatan

Berdasarkan laporan BPJS Kesehatan, nilai aset bersih DJS pada 2024 tercatat sebesar Rp 49,52 triliun. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 56,67 triliun.

Hasil investasi dari pengelolaan DJS juga ikut menurun, dari Rp 5,7 triliun pada 2023 menjadi Rp 5,3 triliun pada tahun ini.

Menanggapi pertanyaan seputar kemungkinan kenaikan iuran pada 2026, Ghufron menyatakan bahwa skenario tersebut sudah menjadi bagian dari rencana strategis BPJS Kesehatan.

"Namanya skenario, ya ada penyesuaian sekian apa ini. Tetapi kan ini bukan pengambilan keputusan," ucapnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan Kucurkan Rp 1.087 Triliun untuk Layanan JKN, Penyakit Katastropik Serap Dana Terbanyak

Cakupan peserta JKN capai 280 juta jiwa

BPJS Kesehatan mencatat hingga akhir 2024, jumlah peserta JKN telah mencapai 278,1 juta orang atau setara dengan 98,45 persen dari total penduduk Indonesia.

Sementara itu, data per Juli 2025 menunjukkan jumlah peserta meningkat menjadi 280,1 juta jiwa, dengan tingkat keaktifan peserta berada di angka 77,3 persen.

Dari sisi layanan, jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan juga terus bertambah.

Dalam kurun waktu 2014–2024, jumlah FKTP meningkat 28 persen dari 18.437 menjadi 23.682 fasilitas.

Adapun jumlah rumah sakit mitra BPJS Kesehatan naik signifikan sebesar 88 persen, dari 1.681 pada 2014 menjadi 3.162 pada 2024.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau