KOMPAS.com – Vitamin C memang penting untuk daya tahan tubuh, namun konsumsinya tetap perlu dibatasi.
Asupan berlebih, terutama dari suplemen, justru dapat menimbulkan efek samping serius, termasuk risiko batu ginjal.
Ahli gizi Olivia Gresya, S.Gz, mengingatkan bahwa vitamin C sebaiknya dipenuhi dari makanan alami, bukan sepenuhnya dari suplemen.
“Vitamin C lebih baik dipenuhi dengan mengonsumsi sumber makanan. Karena makanan yang mengandung vitamin C tidak hanya mengandung vitamin itu saja, tetapi juga zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh,” ujar Olivia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/7/2025).
Baca juga: Bukan Jeruk, Ini Buah dengan Vitamin C Lebih Tinggi menurut Ahli Gizi
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, kebutuhan vitamin C untuk pria dewasa adalah 90 miligram per hari dan 75 miligram per hari untuk wanita dewasa.
Namun, banyak suplemen vitamin C di pasaran yang mengandung dosis jauh lebih tinggi dari kebutuhan harian.
“Suplemen mengandung bisa sampai 2.000 miligram. Konsumsi vitamin C berlebih apalagi secara terus-menerus memiliki risiko seperti diare, mual, kram perut, dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko batu ginjal,” ungkap Olivia.
Baca juga: Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Olivia menekankan bahwa suplemen sebaiknya hanya digunakan jika memang dibutuhkan, misalnya pada kondisi khusus atau ketika asupan dari makanan kurang mencukupi.
Namun, untuk sebagian besar orang sehat, pemenuhan kebutuhan gizi tetap ideal melalui makanan sehari-hari.
“Tubuh mendapatkan zat gizi lain yang lebih beragam dari makanan. Itu yang tidak didapat dari tablet vitamin C,” jelasnya.
Baca juga: Apakah Boleh Minum Vitamin C 1000 Mg Setiap Hari? Ini Penjelasannya…
Beberapa makanan yang tinggi kandungan vitamin C dan bisa menjadi sumber utama di antaranya adalah jambu biji, paprika merah, kiwi, brokoli, dan pepaya.
Konsumsi dalam bentuk segar tanpa pengolahan berlebih membantu menjaga stabilitas vitamin C yang mudah rusak akibat suhu panas dan oksigen.
Olivia juga mengingatkan untuk tidak tergoda dengan iming-iming suplemen dosis tinggi tanpa pertimbangan kebutuhan riil tubuh.
“Jadi kebutuhan gizi, salah satunya vitamin C, dianjurkan untuk dipenuhi dari makanan,” tegasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini