Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Mengejar Imunisasi untuk Perluas Cakupan dan Lindungi Anak 

Kompas.com - 16/10/2025, 17:39 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan pada anak, tapi juga bagi masyarakat luas melalui terbentuknya kekebalan kelompok. Oleh karena itu, untuk memastikan tidak ada anak yang belum mendapatkan imunisasi, Kementrian Kesehatan akan menggelar Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI).

Menurut Direktur Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI, dr.Prima Yosephine selama kegiatan ini petugas kesehatan akan mendatangi desa-desa dan pemukiman untuk mencari anak-anak yang belum diimunisasi sesuai jadwal.

"Kita cari dan tenemukan mana anak-anak yang belum lengkap imunisasinya, untuk kemudian kita dorong orangtuanya untuk mau membawa anaknya ke layanan kesehatan yang menyediakan imunisasi," katanya dalam acara konferensi pers di Jakarta (15/10/2025).

Program PENARI ketiga tahun ini akan diadakan pada 27 Oktober hingga 1 November 2025. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan pada daerah KLB, tetapi serentak di semua kabupaten/kota.

Baca juga: KLB Campak di Sumenep Berisiko Terulang, Imunisasi Jadi Kunci

"Untuk daerah yang terjadi KLB (kejadian luar biasa) seperti Pamekasan, kita sudah lakukan pemberian imunisasi tambahan untuk bisa langsung mengatasi outbreak atau KLB yang terjadi di sana,” ujarnya.

Prof.Hartono Gunadi Sp.A (kiri) dan dr.Prima Yosephine, dalam acara konferensi pers Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) di Jakarta (15/10/2025).KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Prof.Hartono Gunadi Sp.A (kiri) dan dr.Prima Yosephine, dalam acara konferensi pers Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) di Jakarta (15/10/2025).

Prima menambahkan, PENARI mulai digelar sejak tahun 2024, diadakan setahun tiga kali, yaitu pada saat Pekan Imunisasi Dunia di bulan April, Hari Kemerdekaan RI, dan pada Hari Kesehatan Nasional di minggu kedua November, dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

"Ini cara kita mengejar ketertinggalan cakupan imunisasi. Ini juga dilombakan, supaya jadi penyemangat untuk teman-teman di daerah. Di akhir, daerah yang tertinggi capaian PENARI-nya akan mendapatkan award," katanya.

Baca juga: Permintaan Imunisasi Campak Meningkat, Bidan di Bangkalan Vaksinasi Door to Door

Prima mengatakan, nilai luhur dari kegiatan ini adalah memberi perlindungan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Setiap tahunnya, imunisasi membantu mencegah antara 3,5 juta hingga 5 juta kematian global akibat penyakit-penyakit berbahaya seperti difteri, tetanus, batuk rejan (pertusis), influenza, dan campak.

Ditegaskan oleh Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Prof. Hartono Gunardi Sp.A(K), bagi anak, imunisasi menjadi hal yang sangat penting karena sistem kekebalan mereka masih berkembang. 

"Dengan imunisasi rutin lengkap, anak akan memiliki perlindungan lebih baik terhadap penyakit seperti campak, difteri, pertusis, polio, radang paru (pneumonia), diare dan lain sebagainya,” jelas Prof. Hartono.

Cakupan yang belum optimal serta belum merata menjadi persoalan yang dihadapi oleh Indonesia terkait pelaksanaan imunisasi pada anak. Indonesia bahkan masuk dalam daftar 10 negara dengan cakupan imunisasi yang rendah.

Baca juga: Anak Demam Setelah Imunisasi? Tak Perlu Panik, Ini Tips Dokter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau