Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Atrial Fibrilasi, Masalah Jantung yang Bisa Sebabkan Stroke?

Kompas.com - 23/10/2025, 19:33 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stroke sering kali datang mendadak dan meninggalkan dampak besar bagi penderitanya.

Banyak orang menganggap penyakit ini hanya berkaitan dengan otak, padahal sumber masalahnya bisa berasal dari jantung.

Salah satu kondisi jantung yang berkaitan erat dengan stroke adalah AFib atau atrial fibrillation (atrial fibrilasi). Kondisi ini terjadi ketika irama jantung menjadi tidak teratur, sehingga mengganggu aliran darah dari jantung ke otak.

Baca juga: Serangan Stroke Harus Ditangani dalam 4,5 Jam Pertama, Dokter Jelaskan Alasannya

Irama jantung yang tidak teratur dapat memicu pembentukan gumpalan darah dan mengganggu kelancaran aliran darah ke seluruh tubuh, terutama otak.

Jika gumpalan itu terlepas dan menyumbat pembuluh darah di otak, terjadilah stroke iskemik, yaitu stroke akibat sumbatan.

Sebagian besar kasus stroke terjadi akibat sumbatan pembuluh darah

Berdasarkan penjelasan dr. Zicky Yombana Babeheer, Sp.N, AIFO-K, DAIFIDN, CPS, sebagian besar kasus stroke di Indonesia sebenarnya berkaitan dengan masalah ini.

“Penyebab 85 persen stroke itu adalah sumbatan. Kalau kita ngomongin atrial fibrilasi, barang siapa yang memiliki atrial fibrilasi dan mengalami gangguan jantung, niscaya akan mengalami pembekuan darah yang akan lari ke otak. Itu disebut kardio emboli,” jelasnya di acara OMRON: World Stroke Day 2025 di Kuningan, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Bekuan darah yang terbentuk itu bisa berpindah ke otak dan menutup aliran darah ke jaringan otak. Akibatnya, suplai oksigen berkurang dan bagian otak yang terdampak bisa rusak permanen.

“Stroke yang menyerang dua per tiga otak. Satu sisi akan tersumbat semua,” ujar Zicky.
Gejala yang perlu diwaspadai

Ketika sumbatan akibat bekuan darah terjadi, gejala dapat muncul secara tiba-tiba. Umumnya penderita akan merasakan kelemahan pada salah satu sisi tubuh, sulit berbicara, hingga gangguan penglihatan.

Atrial fibrilasi ibarat sistem air di rumah

Untuk memudahkan pemahaman, Zicky mengibaratkan kerja jantung dan pembuluh darah seperti sistem air di rumah.

Baca juga: Kapan Pemeriksaan DSA untuk Deteksi Stroke Diperlukan?

“Kalau ngomongin stroke cuma ngomong masalah tiga hal, pompanya apa kabar, selangnya gimana, airnya gimana. Kalau pompanya itu kita anggap jantung, selangnya pembuluh darah, dan air adalah darah, maka jika semuanya aman, aliran akan lancar,” terangnya.

Dalam kondisi normal, jantung bekerja seperti pompa yang mengalirkan darah secara teratur ke seluruh tubuh melalui “selang” atau pembuluh darah. Selama pompa bekerja stabil dan selangnya bersih, “air” atau darah dapat mengalir lancar membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak.

Detak jantung tidak teratur yang menjadi pemicu stroke

Lebih lanjut, Zicky menjelaskan bahwa pada jantung yang sehat, irama detaknya akan terlihat teratur saat direkam melalui pemeriksaan elektrokardiogram (EKG).

Polanya tampak rapi dan berjarak sama. Namun, pada penderita atrial fibrillation, irama jantung menjadi tidak beraturan.

“Jadi pada normal EKG AFib, gelombangnya ada gap-nya, jaraknya bagus, rapi. Tapi pada AFib, kalau istilahnya saya ngomong, main gitar, gitarnya fals,” tuturnya.

Zicky menggambarkan, ketika irama jantung mulai tidak stabil, aliran darah di dalam ruang jantung akan terganggu. Sebagian darah tidak mengalir sempurna hingga membentuk gumpalan darah.

“Sel darah akan bertabrakan. Begitu bertabrakan, eritrositnya pecah, ketika pecah akan muncul pembentukan pembekuan. Makanya muncul namanya mural trombus atau bekuan dalam jantung,” ucapnya.

Baca juga: Kenali Atrial Fibrilasi, Gangguan Irama Jantung yang Bisa Picu Stroke

Meski sebagian besar stroke disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah, sebagian lainnya terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak atau stroke perdarahan.

“Gejalanya apa? Mudah lemas tangan kakinya, ngomong engga bisa, memori engga tahu, melihat kabur, gara-gara masalah dari jantung. Yang 15 persennya perdarahan. Dua-duanya bahaya,” kata Zicky.

Keparahan stroke ditentukan dari letak dan luas kerusakan otak

Persentase stroke sumbatan memang lebih besar dibandingkan dengan stroke perdarahan, tapi keduanya memiliki bahaya yang sama.

Dr. Zicky menegaskan, tingkat keparahan stroke tidak ditentukan oleh jenisnya, melainkan dari letak dan luas area otak yang terdampak.

“Stroke itu engga tergantung masalah perdarahan atau sumbatan, tergantung dari volume dan lokasi. Kalau perdarahannya kecil yang enggak masalah, tapi kalau sumbatannya kecil namun di tempat yang strategis, itu masalah,” ungkap Zicky.

Dengan kata lain, sumbatan sekecil apa pun dapat menimbulkan dampak besar apabila terjadi di bagian otak yang mengatur fungsi penting, seperti bicara atau pergerakan tubuh.

Bekuan darah akibat atrial fibrilasi bisa bertahan di jantung tanpa menimbulkan gejala, tetapi juga dapat lepas sewaktu-waktu dan mengalir ke otak.

Saat hal itu terjadi, bekuan darah langsung menyumbat pembuluh darah otak dan menyebabkan stroke mendadak.

“Tinggal tunggu kapan lepas, lepasnya ke mana? Ya ke otak. Ketika dapat AFib, bukan langsung serangan stroke saat itu, cuma AFib akan membuat risiko terjadinya mural trombus. Tinggal tunggu kapan dia lepas, jadilah stroke," papar dr. Zicky.

"Jadi AFib merupakan salah satu faktor yang sangat, sangat, sangat penting buat ditangani. Cuma kadang orang enggak sadar, makanya rajin-rajin ngecek,” imbuhnya.

Kondisi atrial fibrillation sering kali tidak menimbulkan gejala khas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya.

Pemeriksaan jantung secara rutin dapat mendeteksi gangguan irama jantung sejak dini dan menurunkan risiko komplikasi berat seperti stroke.

Dengan penanganan yang tepat, atrial fibrilasi dapat dikendalikan, sehingga aliran darah tetap lancar dan risiko terbentuknya bekuan darah bisa dicegah.

Baca juga: Kisah Sandy Selamat dari Serangan Stroke di Usia 30 Tahun

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau