Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskon Tarif Listrik Picu Deflasi di Dua Kawasan Penyangga IKN

Kompas.com - 06/03/2025, 13:24 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Dua kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yakni Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengalami deflasi pada Februari 2025.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,10 persen (mtm), sementara Kabupaten PPU mengalami deflasi yang lebih dalam, yaitu 0,45 persen (mtm).

Kepala BI Perwakilan Balikpapan Robi Ariadi mengatakan, salah satu faktor terbesar pendorong deflasi adalah diskon tarif listrik.

"Kebijakan pemerintah yang memberikan diskon 50 persen untuk pelanggan dengan daya hingga 2.200 VA menjadi faktor utama pemicu deflasi ini," ujar Robi, Rabu (5/3/2025).

Baca juga: Tekan Inflasi Ramadan, Kaltim Gandeng Ritel Modern Gelar Pangan Murah

Faktor lainnya adalah penurunan harga daging ayam ras, tomat, dan beberapa jenis ikan juga berkontribusi pada deflasi.

"Pasokan yang lancar dan peningkatan produksi akibat kondisi cuaca yang mendukung menjadi penyebab utama," tambah Robi.

Meskipun terjadi deflasi secara umum, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, antara lain transportasi udara.

Menurut Robi, permintaan yang meningkat menjelang libur sekolah dan awal Ramadhan menyebabkan kenaikan harga angkutan udara di Balikpapan.

Kemudian kenaikan harga minyak goreng, beras, dan cabai rawit yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga dari distributor dan penurunan pasokan akibat curah hujan tinggi.

Baca juga: Ekonomi Kaltim Stabil di Tengah Dinamika Global, Deflasi 0,25 Persen

Emas perhiasan juga menjadi salah satu komoditas yang menyumbang inflasi di kota Balikpapan.

Adapun komoditas pangan tertentu seperti semangka, ikan layang, ikan tongkol, dan kangkung menjadi penyumbang inflasi di PPU disebabkan peningkatan permintaan sejalan dengan periode Ramadhan.

Tantangan ke depan

Periode Ramadhan dan Idul Fitri diperkirakan akan meningkatkan permintaan, yang dapat memicu inflasi. Curah hujan yang tinggi berisiko mengganggu pasokan pangan, terutama cabai.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus bersinergi untuk menjaga stabilitas harga.

Baca juga: Pemerintah Irit Belanja, IKN Tak Lagi Gempita, Bagaimana Nasib Hotel di Kaltim?

Beberapa langkah yang akan diambil antara lain pelaksanaan high level meeting TPID, penguatan kerja sama antar daerah (KAD) dan peningkatan efektivitas toko penyeimbang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau