NUSANTARA, KOMPAS.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Tahap I periode 2022-2024 telah rampung 100 persen.
Ini menandai selesainya fase awal pembangunan infrastruktur dan gedung-gedung penting di jantung ibu kota baru Indonesia.
Dengan selesainya tahap ini, fokus kini beralih ke pengelolaan dan pemeliharaan aset yang telah dibangun, yang diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp 300 miliar.
Baca juga: Sukses Dinaiki Raffi Ahmad, Bagaimana Peluang EHang Mengudara di IKN?
Menurut Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, bangunan-bangunan yang kini berdiri di IKN sudah memenuhi standar kualitas yang memadai.
"Bangunan yang saat ini terbangun sudah dirasa memiliki kualitas yang cukup baik, mengingat selama pembangunan juga terdapat tim supervisi/manajemen konstruksi yang membantu memastikan kualitas infrastruktur terbangun pada setiap prosesnya," jelas Danis kepada Kompas.com, Kamis (3/7/2025).
Komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan juga terlihat jelas. Danis menambahkan bahwa seluruh gedung yang dibangun di IKN mengaplikasikan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC).
Baca juga: Tahap II IKN Dikebut, APBN Masih Jadi Tulang Punggung
BGH berfokus pada efisiensi energi, air, dan penggunaan material ramah lingkungan, seperti panel surya dan sistem daur ulang air.
Sementara BGC mengintegrasikan teknologi cerdas, seperti otomatisasi energi dan sistem pengelolaan bangunan berbasis IoT.
Contohnya, Kantor Otorita IKN dilengkapi sistem pengendalian energi pintar, meskipun implementasinya masih dalam tahap awal.
"Penerapan kedua konsep ini mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU)," tutur Danis.
Baca juga: Libur Anti-mainstream, Jelajahi dan Jadi Eco Traveller IKN
Setelah proses pembangunan selesai, setiap gedung akan melalui Provisional Hand Over (PHO), yaitu serah terima sementara dari kontraktor ke pemilik proyek, untuk memastikan semua spesifikasi dan kualitas telah terpenuhi.
Setelah itu, aset-aset ini secara resmi diserahkan kepada Otorita IKN melalui Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO).
Dengan selesainya pembangunan fisik, tantangan berikutnya adalah pengelolaan dan pemeliharaan aset-aset tersebut agar tetap berfungsi optimal dan berkelanjutan.
Otorita IKN telah mengelompokkan pengelolaan aset berdasarkan jenis infrastrukturnya, dengan masing-masing Project Officer dari Otorita IKN yang bertanggung jawab atas evaluasi dan monitoring.
Baca juga: IKN Jadi Panggung Dunia, Festival Paduan Suara Terbesar Siap Digelar
"Proses ini juga didukung oleh pihak ketiga penyedia jasa untuk memastikan efisiensi dan keahlian dalam pengelolaan," cetus Danis.