HENAN, KOMPAS.com - Seorang wanita asal Provinsi Henan, China, menjadi sorotan publik setelah meminta “biaya pelukan” dari mantan tunangannya, usai membatalkan rencana pernikahan mereka.
Kasus ini menjadi viral di media sosial China dan telah ditonton lebih dari 23 juta kali di berbagai platform, sebagaimana dilaporkan NDTV, Minggu (12/10/2025).
Wanita tersebut sebelumnya menerima uang lamaran sebesar 200.000 yuan atau sekitar Rp 465 juta dari pihak keluarga calon suami. Namun, setelah membatalkan pernikahan, ia hanya bersedia mengembalikan 170.500 yuan (sekitar Rp 396 juta).
Baca juga: Ramai Kasus Satria Arta, Berapa Gaji Tentara Bayaran Rusia?
Sisanya, sebanyak 30.000 yuan atau sekitar Rp 69 juta, ingin disimpan sebagai “biaya pelukan”.
Permintaan biaya pelukan itu sontak menuai kontroversi di kalangan warganet. Banyak yang menilai permintaan tersebut aneh dan tidak etis, terutama karena tidak lazim dalam adat perjodohan.
Sosok mak comblang yang mempertemukan kedua pihak, Wan, turut angkat bicara kepada media lokal.
Ia membenarkan bahwa sang wanita meminta potongan dari uang lamaran dengan alasan pernah dipeluk oleh pria itu saat sesi foto pra-nikah.
“Wanita itu merasa laki-laki tersebut terlalu jujur dan penghasilannya terlalu kecil,” ujar Wan.
“Terkait uang lamaran, dia bilang bersedia mengembalikannya, tetapi akan menyimpan 30.000 yuan sebagai 'biaya pelukan',” lanjutnya.
Wan menyebut bahwa keluarga wanita tersebut merupakan salah satu yang paling sulit ia hadapi selama menjadi mak comblang.
“Saya sudah menjodohkan sekitar 1.000 pasangan dalam sepuluh tahun terakhir. Tapi ini keluarga yang paling pilih-pilih yang pernah saya temui. Permintaan potongan 30.000 yuan itu tidak bermoral,” tegasnya.
Menurut laporan, momen pelukan yang dimaksud terjadi atas permintaan fotografer dalam sesi pemotretan sebelum pernikahan.
Akhirnya, kedua keluarga sepakat bahwa sang wanita akan mengembalikan hanya sekitar Rp 396 juta dari total uang lamaran yang diterima.
Baca juga: Pegawai Singapore Airlines Dapat Bonus Nyaris 8 Kali Gaji Usai Maskapai Untung Besar
Ilustrasi lamaranUang tersebut diberikan oleh pihak keluarga pria kepada keluarga calon mempelai wanita sebagai simbol keseriusan dan komitmen dalam membina rumah tangga.
Namun, praktik ini kerap menjadi sumber sengketa, terutama ketika hubungan kandas sebelum pernikahan digelar.
Tak sedikit kasus serupa ketika pihak wanita menolak mengembalikan uang lamaran secara penuh, dengan alasan yang beragam, mulai dari ganti rugi emosional hingga kompensasi pribadi.
Melihat tingginya potensi konflik terkait caili, Mahkamah Agung China mengeluarkan pedoman hukum khusus yang mengatur ketentuan pengembalian uang lamaran jika pernikahan batal dilangsungkan.
Baca juga: Gaji Rp 6 Juta, Gadis Ini Pilih Ngekos di Toilet Kantor biar Hemat
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang