Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Berpeluang Jadi "Cuan" untuk PLN, Kok Bisa?

Kompas.com - 07/03/2025, 22:12 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbicara soal perubahan iklim tak melulu soal risiko negatif. Rupanya, kondisi ini juga menyimpan peluang keuntungan atau cuan bagi perusahaan seperti PLN.

"Apa yang terjadi sama PLN pada saat yang bersamaan, perubahan iklim itu menjadi cuan buat PLN," ujar Kepala Pusat Kajian ESG EIRC-PPA FEB UI, Elvia R Shauki dalam webinar yang digelar Social Investment Indonesia, Jumat (7/3/2025).

PLN menerbitkan sertifikasi energi terbarukan, sertifikasi untuk zero emissions dan lain sebagainya.

Baca juga: PLN Rilis 592 Renewable Energy Ceritificate untuk Industri Sawit

Dalam kesempatan itu, Elvia menyoroti pentingnya perusahaan untuk tidak hanya fokus pada risiko. Tetapi juga mengomunikasikan peluang yang muncul dari perubahan iklim kepada para investor.

Penghematan biaya, misalnya, dengan melakukan efisiensi di berbagai bidang hingga menggunakan energi baru terbarukan (EBT).

"Itu kan pasti ada penghematan-penghematan dan juga ada penghematan dana utamanya. Itu akan menambah revenue," papar Elvia.

Dia menjelaskan bahwa saat ini perusahaan perlu mengungkapkan informasi terkait perubahan iklim dengan merujuk pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards/IFRS).

Pengusaha dapat memasukkan analisis skenario yang menunjukkan bagaimana mereka akan bertahan menghadapi dampak perubahan iklim, seperti peningkatan suhu atau bencana alam pada pelaporan IFRS S2.

Elvia menerangkan, selain data kuantitatif, pengungkapan data kualitatif penting guna memberikan gambaran kepada investor mengenai ketahanan perusahaan terhadap perubahan iklim.

"Ini yang menjadi area yang akan dianalisa oleh investor. Bagaimana ketahanan kita atas perubahan iklim yang terjadi lewat quantitative information atau qualitative information," jelas Elvia.

Baca juga: Danantara Perlu Dorong Produksi Green Steel, Ubah PLN Jadi Net Zero

Perusahaan juga perlu melaporkan dua jenis risiko utama dalam laporan keberlanjutan yakni risiko fisik atau physical risk dan risiko transisi atau transition risk.

Risiko fisik dapat berupa bencana alam atau risiko kronis, yang disebabkan perubahan pola iklim jangka panjang.

Sementara, risiko transisi terjadi ketika perusahaan menghadapi tekanan dari investor untuk beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan. Meskipun, aset mereka tidak terpengaruh langsung oleh perubahan iklim.

Penyusunan Laporan ESG

Adapun laporan IFRS 2 mencakup elemen governance, strategy, risk management, metrics dan target.

"Governance mengenai penata kelolaan daripada climate related aspects. Risk management, bagaimana kita memitigasi risikonya, kemudian mengukurnya, dan menentukan target-targetnya ke depannya," ujar Elvia.

Baca juga: 8 Pembangkit PLN Suplai Listrik Hijau ke Pelanggan, Kapasitasnya Capai 10,99 TWh

"Nah, ini konklusi secara keseluruhan. Membedakan ini dengan yang namanya CSR," imbuh dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau