Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IESR Dorong ASEAN JETP, Potensi Dana Transisi Energi Capai Rp 2.000 Triliun

Kompas.com - 02/06/2025, 15:02 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai bahwa KTT ke-46 ASEAN akan membuka peluang terbentuknya ASEAN Just Energy Transition Partnership (ASEAN-JETP).

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengatakan ASEAN JETP bisa mengumpulkan pendanaan hingga 130 miliar dollar AS atau Rp 2 triliun per tahun sampai 2030. Skema tersebut diusulkan terinspirasi dari JETP untuk pendanaan Indonesia, Vietnam, dan Afrika Selatan.

“ASEAN-JETP regional dapat berfungsi sebagai mekanisme pembiayaan bersama untuk menggalang pinjaman lunak, hibah, dan modal swasta guna mendukung percepatan pensiun dini PLTU batu bara dan pengembangan energi bersih,” ungkap Fabby dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).

Dia menjelaskan, inisiatif ASEAN JETP secara khusus menyasar peta jalan regional untuk mempercepat transisi menuju sistem berbasis energi bersih dan berkelanjutan.

Baca juga: Pemerintah Bakal Bangun PLTS Terapung Saguling Lewat JETP

Beberapa prioritas utamanya menjadikan ASEAN sebagai pusat manufaktur dan perdagangan teknologi bersih.

"Usulan lainnya mencakup percepatan integrasi kelistrikan lintas batas melalui ASEAN Power Grid, serta penguatan industri manufaktur dan perdagangan energi bersih melalui strategi zonasi industri dan tata kelola mineral kritis," papar Fabby.

Hal tersebut, lanjut dia, mendorong penguatan pembiayaan hijau melalui platform investasi hijau ASEAN. Adapun KTT yang berlangsung hingga 26 Mei 2025 mendatang telah menghasilkan dokumen visi jangka panjang yakni ASEAN 2045: Our Shared Future.

Fabby menyebutkan bahwa di dalam dokumen itu, isu iklim dan keberlanjutan secara khusus dibahas pada Tujuan Strategis 2 tentang Komunitas Berkelanjutan. Tujuannya memuat isu transisi energi berkeadilan, pengelolaan sumber daya alam, pembiayaan hijau, maupun transformasi sektor mobilitas dan pariwisata.

Baca juga: Lanjutkan JETP, Pemerintah Bentuk Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau

IESR berpandangan, negara-negara ASEAN sesungguhnya telah mengidentifikasi kebutuhan percepatan transisi energi dan dinamika geopolitik. Kendati demikian, hasil KTT belum menunjukkan terobosan signifikan guna memastikan transisi energi berjalan adil bagi seluruh negara anggota.

Manajer Program Diplomasi Iklim dan Energi IESR, Arief Rosadi, menyatakan KTT ASEAN belum cukup menyelesaikan tantangan kelembagaan dalam merencanakan serta melaksanakan aksi mitigasi isu iklim dan energi di tingkat regional.

“Salah satu tantangan aksi mitigasi iklim dan akselerasi transisi energi di ASEAN terdapat pada kesenjangan kelembagaan. Isu iklim dikelola dalam pilar sosial budaya ASEAN, sedangkan isu energi dikelola oleh pilar ekonomi," tutur Arief.

Baca juga: AS Keluar dari JETP, Pemerintah Perlu Tarik Investasi Besar untuk Transisi Energi

"Hal tersebut menyebabkan proses perencanaan dan pelaksanaan mitigasi iklim di sektor energi tidak optimal. Oleh karena itu, kedepannya ASEAN perlu menguatkan koordinasi antar pilar," imbuh dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau