Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY: Kami Harus Mengatasi Kemacetan

Kompas.com - 16/09/2025, 12:31 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, kemacetan kota harus diatasi.  

Menurutnya, pengalaman macet di sebuah kota akan menimbulkan impresi buruk dan selalu membekas bagi siapa pun. 

"Selalu (kalau) kita berkunjung ke negara manapun, begitu kita mendarat, impresi kita kalau kota itu macet, langsung membekas," katanya.

"Kami harus mengatasi kemacetan, jangan semakin memburuk," ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam Peluncuran Dokumen Kebijakan Perkotaan Nasional (KPN) 2025, Senin (25/9/2025), AHY mengungkapkan bahwa kota padat penduduk harus dilayani dengan transportasi publik yang terjangkau dan hijau.

Baca juga: Kota Memanas, Yang Miskin Jadi Korban, Kita Butuh Heat Action Plan

Sektor transportasi merupakan kontributor terbesar polusi udara. Langkah elektrifikasi, kata dia, menjadi bagian dari visi besar menuju 2045. Net zero emission (NZE) 2060 hanya akan menjadi mimpi jika tidak ada tindakan nyata.

Ia menilai, rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2025-2034 yang mengharuskan komposisi energi baru terbarukan sebesar 60 persen perlu diwujudkan.

"Tentunya, kami ingin menguatkan semangat infrastruktur yang semakin berketahanan terhadap berbagai dampak bencana alam maupun perubahan iklim," tutur AHY.

Selain itu, banjir dan penurunan permukaan air tanah juga menjadi permasalahan saat ini yang menuntut perhatian. Apalagi, penurunan permukaan air tanah di Jakarta sudah 10-15 cm setiap tahunnya, yang mengakibatkan bencana di berbagai tempat.

Maka, kata dia, pembentukan Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa menjadi krusial. Badan tersebut dirancang pertahanan pantai dan laut, yang melindungi masyarakat di pesisir utara Jawa, kawasan industri strategis, serta kawasan ekonomi khusus.

"Saya ulangi, Pantai Utara Jawa dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur ini harus kita lindungi," ucapnya.

Baca juga: Krisis Iklim Picu Gangguan Tikus di Kota-Kota Besar Dunia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau