Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Desak Uni Eropa Segera Terapkan Aturan Emisi Metana

Kompas.com - 06/10/2025, 20:04 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber knowesg

KOMPAS.com - Empat puluh dua investor terkemuka, yang mengelola asetnya mencapai lebih dari 4.5 triliun euro, mendesak Uni Eropa agar mempercepat implementasi Peraturan Emisi Metana Uni Eropa (EU MER) sesuai dengan rancangan aslinya.

Pasalnya, para investor memperingatkan bahwa pelonggaran atau penundaan regulasi akan mengikis kepercayaan pasar dan menghambat upaya global untuk mengurangi emisi metana.

Melansir Know ESG, Kamis (2/10/2025) Nordea Asset Management, Sampension, Miller/Howard Investments, dan Church of England Pensions Board termasuk dalam daftar entitas yang menandatangani desakan tersebut.

Menurut mereka, kejelasan regulasi penting bagi perusahaan yang sedang mempersiapkan rencana kepatuhan jangka panjang dan bagi investor yang mengelola risiko keuangan.

Baca juga: Perdagangan Global Picu Kenaikan Emisi Metana yang Berbahaya

Hal ini membuat aturan ketat terkait Pemantauan, Pelaporan, dan Verifikasi (MRV) yang ada dalam regulasi itu mutlak diperlukan untuk memastikan akuntabilitas perusahaan, meminimalkan risiko investasi, dan meningkatkan daya saing di pasar.

Para investor menggarisbawahi bahwa memangkas emisi metana dari sektor migas adalah metode paling cepat dan paling ekonomis untuk meredam kenaikan suhu global dalam waktu dekat.

Mereka juga menambahkan bahwa performa dalam penanganan metana kini menjadi tolok ukur mutu manajemen, keselamatan kerja, dan efisiensi operasional, di mana semua faktor tersebut berdampak langsung pada nilai yang diterima pemegang saham dalam jangka panjang.

Investor pun mendesak agar para pembuat kebijakan Uni Eropa memastikan implementasi tepat waktu di semua negara anggota.

Baca juga: Metana Tersembunyi dari Batu Bara Australia Dongkrak Emisi Baja hingga 15 Persen

Selain itu, surat desakan juga menyerukan standar yang ketat dalam berurusan dengan negara-negara pihak ketiga sehingga konsistensi global dalam regulasi metana tidak terganggu.

Langkah ini akan memungkinkan Uni Eropa untuk mengamankan stabilitas pasar dan menjadi contoh global dalam upaya memangkas emisi metana.

"Kejelasan aturan adalah dasar utama untuk menyusun rencana bisnis jangka panjang, sementara upaya mengurangi metana menjadi kunci untuk meredam pemanasan global dalam waktu dekat," ungkap Eric Christian Pederson dari Nordea Asset Management.

"Regulasi metana Uni Eropa yang sekarang tidak hanya menghasilkan kebijakan iklim yang efektif, namun juga dibutuhkan untuk menurunkan risiko bagi perusahaan, aset investasi, pasar modal, dan masyarakat umum," kata Pederson.

"Jika regulasi yang sudah menjadi acuan investasi perusahaan dilonggarkan, maka ini akan menghasilkan dampak yang merugikan dan berpotensi mengganggu upaya global untuk memangkas emisi metana," imbuhnya.

Baca juga: Gen Z Kini Tak Lagi Sekadar Nyeruput Kopi, Isu Keberlanjutan Jadi Urgensi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau