"Penanaman mangrove berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir yang menjadi sumber utama pangan dari sektor perikanan,” katanya.
Nani juga menegaskan, dengan melestarikan mangrove, semua pihak telah memperkuat ketahanan pangan nasional melalui keberlanjutan produksi hasil laut yang penting bagi masyarakat.
“Oleh karena itu, upaya penanaman mangrove harus terus didukung sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan berkelanjutan," jelasnya.
Program tersebut tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga memberikan harapan bagi masyarakat pesisir untuk hidup lebih aman dan sejahtera karena menjadi langkah nyata dalam menanggulangi banjir rob dan abrasi.
Baca juga: Peringati Hari Sungai Sedunia, PLN dan KLH Gelar Aksi Bersih di DAS Ciliwung
Kasno, relawan dari Komunitas Semarang Mangrove menyampaikan optimismenya terhadap manfaat jangka panjang dari kegiatan ini.
Ia menilai, penanaman mangrove bukan sekadar kegiatan simbolis, melainkan investasi bagi keberlanjutan hidup masyarakat di pesisir.
"Kawasan ini memang rentan akan adanya abrasi. Namun, kami optimistis apa yang kami tanam hari ini dapat bermanfaat pada masa yang akan datang," ujar Kasno.
Selain penanaman mangrove, PLN turut memberikan bantuan berupa instalasi pemanen air hujan.
Instalasi itu berfungsi mengumpulkan dan menyimpan air hujan dari atap untuk berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan higienis, air minum (setelah diproses), hingga untuk mengurangi genangan dan erosi.
Baca juga: Beli Token Listrik PLN Rp 50.000 Dapat Berapa kWh? Cek Harga Terbaru Per 1 Oktober 2025
Dari Januari hingga Oktober 2025, PLN bersama masyarakat telah menanam sebanyak 218.179 bibit dan berhasil merehabilitasi 158 ha lahan mangrove yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya