Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mythomania Viral di TikTok, Ini 5 Langkah Awal yang Bisa Dilakukan Keluarga

Kompas.com - 07/06/2025, 14:05 WIB
Lintang Pramatyanti,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - TikTok belakangan ramai membahas istilah “mythomania”, kondisi ketika seseorang memiliki kebiasaan berbohong.

Banyak warganet yang menceritakan pengalamannya menghadapi orang dengan mythomania.

Menurut psikolog klinis Angellia Lestari Christiani, orang dengan mythomania membutuhkan dukungan dan empati dari keluarga.

Baca juga: Fenomena Mythomania Viral di TikTok, Ini Cara Menanganinya Menurut Psikolog

Keluarga bisa membantu penderita mythomania mengatasi kebiasaan berbohong yang sulit dikendalikan.

Namun, keluarga tidak boleh terlalu cepat mendiagnosis dan menghakimi tanpa bantuan psikolog.

“Tentunya kita tidak bisa cepat-cepat memberikan diagnosis atau melabel orang terdekat kita dengan label ini, ya,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (3/6/2025).

Berikut lima langkah awal yang bisa dilakukan keluarga ketika mencurigai ada anggota keluarga yang mengalami mythomania.

1. Observasi perilaku penderita mythomania

Sebelum mengambil kesimpulan, keluarga perlu melakukan observasi terhadap pola perilaku penderita.

Amati jumlah kebohongan yang dikeluarkan dan kelakuannya selama di rumah.

“Ambil waktu untuk benar-benar mengobservasi perilaku dari orang tersebut, temukan konsistensi dari perilakunya,” kata Angellia.

2. Sadari bahwa ada alasan di balik perilakunya

Menurut Angellia, keluarga juga perlu menyadari bahwa penderita sering berbohong bukan karena bermaksud buruk.

Kebohongan yang disampaikan biasanya merupakan respons dari trauma atau luka batin di masa lalu yang belum terselesaikan.

“Sadari bahwa mereka pasti memiliki alasan di balik perilaku mereka, jadi kita juga perlu mengingatkan diri kita from time to time, bahwa mereka memiliki kesulitan pastinya,” jelasnya.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Mythomania yang Ramai di TikTok, Lebih dari Tukang Bohong

3. Jangan konfrontasi langsung

Menurut Angellia, mengonfrontasi kebohongan secara langsung justru bisa membuat penderita mythomania defensif.

Lebih baik, komunikasikan secara jelas dan lembut untuk menunjukkan, jika keluarga peduli dengan penderita.

“Kita bisa komunikasikan secara jelas dan lembut dari sudut pandang kita,” ujarnya.

4. Berikan batasan untuk diri sendiri

Jika merasa frustrasi dengan perilaku penderita, tidak ada salahnya memberikan batasan untuk diri sendiri.

Menurut Angellia, keluarga juga perlu mengenali kapasitas dirinya dan kapan harus meminta bantuan ahli.

“Berikan batasan yang sehat untuk diri sendiri kalau kita memang sudah sangat terganggu dengan perilaku mereka,” ujarnya.

5. Bawa ke psikolog

Jika perilaku penderita mulai mengganggu relasi dengan orang-orang di sekitarnya, sebaiknya ajak penderita untuk menemui psikolog.

Dengan begitu, psikolog dapat membantu menangani penderita mythomania dengan beberapa sesi konsultasi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

“Bila memang perlu, bisa ajak untuk bertemu dengan psikolog agar dapat mendapatkan masukan yang tepat,” jelas Angellia.

Baca juga: Mengenal Mythomania, Gangguan Berbohong Kronis yang Viral di TikTok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau