Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Anak yang Ingin Jadi Fatherless? Ini Penjelasan Psikolog

Kompas.com - 27/10/2025, 13:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak semua anak menjadi fatherless karena kehilangan figur ayah. Ada yang justru memilih menjadi fatherless, meski ayah mereka masih hadir secara fisik di rumah. Mengapa demikian?

“Dia berusaha keluar dari situasi yang mana mungkin sosok ayah ini tidak pernah sebagaimana ayah, dia tidak menjalankan peran-peran yang umumnya dilakukan oleh para ayah secara positif,” jelas psikolog klinis Widya S. Sari, M.Psi. di Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).

Baca juga:

Sebagai informasi, fenomena fatherless adalah ketika anak tumbuh tanpa kehadiran ayah baik secara fisik maupun emosional karena beragam faktor, dari sibuk bekerja sampai bercerai.

Ketika anak memilih fatherless

Peran ayah tidak dijalankan sebagaimana mestinya

Beberapa anak justru ingin menjadi fatherless meski punya ayah yang hadir secara fisik. Psikolog ungkap alasan dan dampaknya bagi tumbuh kembang anak.FREEPIK/JCOMP Beberapa anak justru ingin menjadi fatherless meski punya ayah yang hadir secara fisik. Psikolog ungkap alasan dan dampaknya bagi tumbuh kembang anak.

Anak memilih fatherless bisa jadi karena peran ayah yang seharusnya menjadi sosok pelindung, pengarah, dan pemberi rasa aman, tidak dijalankan sebagaimana mestinya.

Misalnya, anak ingin menjadi fatherless karena ingin melepaskan diri dari sosok ayah yang mungkin abusif secara verbal.

Ayah yang tidak hadir secara emosional, ditambah ia punya sifat abusif secara verbal atau tidak peduli terhadap tumbuh kembang anak, bisa memunculkan keinginan pada diri anak untuk menjaga jarak.

Bahkan, terdapat pula kemungkinan anak tidak ingin punya sosok ayah. 

Baca juga:

Arahkan anak agar punya batasan

Anak harus punya cara menyalurkan emosi mereka

Beberapa anak justru ingin menjadi fatherless meski punya ayah yang hadir secara fisik. Psikolog ungkap alasan dan dampaknya bagi tumbuh kembang anak.FREEPIK Beberapa anak justru ingin menjadi fatherless meski punya ayah yang hadir secara fisik. Psikolog ungkap alasan dan dampaknya bagi tumbuh kembang anak.

Menurut Widya, orang dewasa di sekitar anak yang ingin menjadi fatherless harus bisa mengarahkan agar anak tersebut membangun batasan.

“Kita bisa mengarahkan untuk dia membangun batasan yang sehat supaya bisa tumbuh tanpa harus dipengaruhi terus-terusan dari kehadiran sosok ayah yang tidak ‘ideal’ ini,” ujar Widya.

Batasan sehat bisa dibangun dengan berbagai langkah, tapi penting bagi anak untuk punya cara menyalurkan emosi mereka ketika berhadapan dengan ayah, misalnya lewat journaling, bermain musik, atau berolahraga.

Fenomena fatherless sebaiknya menjadi pengingat bagi para ayah bahwa kehadiran emosional sama berharga, atau kadang bahkan lebih berharga daripada kehadiran fisik semata.

Anak membutuhkan sosok ayah yang mau mendengar, memahami, dan mendampingi, bukan sekadar yang ada di rumah tanpa benar-benar hadir.

Baca juga:

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
Wellness
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
Parenting
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Parenting
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Parenting
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Parenting
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Parenting
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Wellness
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Parenting
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Fashion
Aktris Leya Princy Anggap FOMO Belanja Brand Lokal Tak Selalu Buruk, Mengapa?
Aktris Leya Princy Anggap FOMO Belanja Brand Lokal Tak Selalu Buruk, Mengapa?
Fashion
Manfaat Protein Hewani bagi Anak, Tak Harus Makan Daging Mahal
Manfaat Protein Hewani bagi Anak, Tak Harus Makan Daging Mahal
Parenting
Sering Beda Pendapat dengan Pasangan, Red Flag atau Green Flag?
Sering Beda Pendapat dengan Pasangan, Red Flag atau Green Flag?
Relationship
Apakah Boleh Memandikan Anak Saat Demam? Ini Penjelasan Dokter
Apakah Boleh Memandikan Anak Saat Demam? Ini Penjelasan Dokter
Parenting
5 Zodiak yang Paling People Pleaser, Rela Mengalah
5 Zodiak yang Paling People Pleaser, Rela Mengalah
Wellness
Pasagan Beda Hobi dan Butuh Ruang Sendiri Bukan Red Flag, Ini Kata Pakar
Pasagan Beda Hobi dan Butuh Ruang Sendiri Bukan Red Flag, Ini Kata Pakar
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau