JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beragam manfaat journaling untuk Gen Z (Generasi Z). Meski sepintas kegiatan ini terlihat hanya menulis, tapi sebenarnya bisa jadi sarana refleksi dan pengelolaan emosi.
Menurut Psikolog Klinis, Sarah Dian A, S.Psi., M.Psi., journaling bisa menjadi langkah sederhana yang efektif untuk menjaga kesehatan mental, terutama pada era serba cepat seperti sekarang.
Baca juga:
“Journaling sebenarnya bisa buat mengurangi beban pikiran kita. Yang biasanya numpuk kayak di era serba cepat gitu, kita harus ini, harus itu. Nah, itu bisa dibantu dengan journaling,” ujar Sarah dalam kegiatan Journaling Class: Every Side Has Its Light, bagian dari acara Light+ by Wardah - Skin Comfort First, Heavy on Results, di Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).
Ia melanjutkan, journaling membantu mengurai emosi yang ada, misalnya karena punya perasaan yang tertumpuk atau emosi negatif. Sebenarnya kamu marah, tapi tak ada waktu untuk mengurai emosi.
Simak apa saja manfaat journaling untuk anak muda menurut Sarah selengkapnya.
Psikolog Klinis, Sarah Dian A, S.Psi., M.Psi. dalam kegiatan Journaling Class: Every Side Has Its Light yang menjadi bagian dari acara Light+ by Wardah - Skin Comfort First, Heavy on Results, di Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).Sarah mengatakan, manfaat journaling tidak hanya sebatas untuk membantu mengurai pikiran, tapi juga membantu seseorang untuk mengenal dirinya sendiri lebih dalam.
“Manfaatnya membantu mengenal diri lebih dalam. Terus mengubah cara berbicara pada diri sendiri. Belajar mencintai diri tanpa syarat dan membuat jeda pada diri sendiri. Yang dirawat bukan cuma luar aja ya, tapi diri yang di bagian dalamnya juga,” jelas dia.
Baca juga:
Journaling juga bisa menjadi alat bantu untuk memulihkan diri dari pengalaman traumatis atau situasi negatif yang pernah terjadi pada masa lalu.
Dengan journaling, seseorang belajar menyalurkan perasaan tanpa harus memendamnya.
“Lanjut mengurangi gejala stres, kecemasan, dan depresi. Terus membantu proses trauma atau pengalaman negatif. Meningkatkan kemampuan problem solving (menyelesaikan masalah) juga,” kata Sarah.